Independensi Penyelenggara Pilgubsu Menjadi Keharusan

MEDAN, KabarMedan.com | Dengan dimulainya tahapan pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengingatkan setidaknya ada beberapa titik rawan yang harus diantisipasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu Sumut. Tujuannya agar pelaksanaan dan hasilnya berkualitas. Untuk itu diminta agar persiapan tahapan dilakukan maksimal.

Adapun beberapa titik rawan dimaksud, yakni pertama pada saat penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Biasanya dipicu masalah calon pemilih tidak terdaftar, pemilih ganda maupun pemilih fiktif. Karenanya harus disikapi dengan bijaksana, agar semua warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih, harus mendapatkan haknya.

“Titik rawan kedua adalah penetapan pasangan calon. Karena itu kami berharap KPU dan Bawaslu berpegang teguh terhadap ketentuan dan aturan main yang telah ada. Tentu ini membutuhkan komitmen kuat serta integritas penyelenggara,” kata Erry pada acara Peluncuran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018, di Tiara Hall dan Convention Center Medan, Minggu malam (8/10/2017).

Baca Juga:  Polres Sergai Gagalkan Penyelundupan 25 Pekerja Migran Ilegal

Sementara titik rawan ketiga kata Erry, adalah saat pelaksanaan kampanye politik. Dalam proses ini, perlu diatur dengan tujuan meminimalisir dampak negatif, serta lebih memaksimalkan tujuan kampanye tersebut. Kemudian lanjut pada poin keempat adalah penetapan pasangan terpilih.

“Pada umumnya ini akan diikuti oleh ketidakpuasan calon tertentu. Begitupun, ketidakpuasan hendaknya disalurkan melalui mekanisme hukum, bukan pengerahan massa yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban,” tutur Erry.

Sementara, Ketua KPU Sumut Mulia Banurea, juga menyampaikan komitmen jajarannya hingga tingkat terbawah untuk menjadikan Pilgub Sumut 2018 lebih baik dan berkualitas dengan mengedepankan transparansi serta akuntabilitas. Karena itu, untuk semua kegiatan, disiapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk jum teknisnya.

“Pertama, kami bekerja profesional, sesuai aturan yang ada. Kedua kami jaga integritas, menjaga jarak yang sama kepada semua peserta, dan ketiga transparansi,” sebut Mulia sekaligus menyampaikan bahwa anggaran Pilgub yang ditampung di APBD Sumut mencapai Rp1,2 triliun dengan jumlah pemilih 10,2 juta orang.

Baca Juga:  Digerebek Miliki Sabu Dua Gram, Nelayan di Tanjung Beringin Diboyong ke Kantor Polisi

Dalam peluncuran yang diisi dengan lomba maskot dan jingle Pilgub Sumut 2018 tersebut, Mulia mengatakan pihaknya siap menjalankan amanah sebagai penyelenggara dengan persiapan diantaranya yakni rekrutmen penyelenggara adhoc dan anggaran yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam sambutannya, Ketua KPU RI Arief Budiman berharap, besarnya anggaran pesta demokrasi ini, harus diimbangi dengan hasil yang berkualitas, partisipasi tinggi dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Namun yang tidak kalah penting adalah transparansi dan integritas penyelenggara.

“Jadi (peserta Pilgub dan Parpol) jangan marah kalau kami menolak diajak ngopi. Apalagi di Medan, banyak warung kopi yang buka 24 jam. Jadi mohon dimaklumi,” sebutnya mengisyaratkan bahwa independensi penyelenggara menjadi keharusan. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.