MEDAN, KabarMedan.com | Kebutuhan uang pecahan baru menjelang hari raya Idul Fitri 1439 H untuk wilayah Medan dan sekitarnya diperkirakan akan mencapai Rp4,1 Triliun, atau meningkat 15 % dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,6 Triliun.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara melaksanakan berbagai strategi pelayanan penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat, yaitu melalui layanan penukaran oleh perbankan.
“Ada 10 bank yang bekerjasama dengan BI yang terdiri dari 50 loket penukaran bank, yaitu Bank Mestika, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Sumut, Bank BNI, Bank Mega, Bank BTN, Bank BRI, Bank Permata, dan Bank ANZ,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Arief Budi Santoso, Jum’at (11/5/2018).
Sementara itu, untuk layanan penukaran kas mobil di Lapangan Benteng akan dilayani oleh 16 mobil yang terdiri dari 15 mobil bank dan 1 kas mobil Bank Indonesia. Ke-15 perbankan tersebut, yaitu Bank Mestika, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sumut, Bank BNI, Bank Mega, Bank BRI, Bank Permata, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Maybank dan Bank Muamalat. Pelaksanaan layanan ini akan dimulai tanggal 28 Mei – 7 Juni 2018.
“Layanan Kas Keliling Mobile juga akan dipusatkan di pasar-pasar tradisional serta instansi terkait di wilayah Medan dan sekitarnya. Kegiatan pelayanan kepada bank dan masyarakat akan dilaksanakan selama 15 hari kerja, terhitung 16 Mei – 7 Juni 2018,” jelas Arif.
Ada pun nominal yang dapat ditukarkan pada layanan penukaran oleh perbankan, penukaran kas mobil di Lapangan Benteng, dan layanan kas keliling mobile maksimal sebesar Rp3,7 juta dengan rincian pecahan Rp20.000, Rp.10.000, Rp5.000 dan Rp2.000, masing-masing satu pak.
Sama seperti tahun sebelumnya, saat menjelang hari besar keagamaan termasuk saat menjelang lebaran terdapat perlakuan khusus untuk loket layanan penukaran uang menggunakan kartu (Card to Cash), yaitu jadwal penukaran tetap dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis dengan layanan penukaran uang Hasil Cetak Sempurna (HCS).
“Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan permintaan uang pecahan kecil, berbagai strategi yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga bertujuan untuk memberikan kenyamanan bertransaksi serta meminimalkan aksi “pedagang uang” yang biasanya muncul pada bulan Ramadhan,” pungkas Arif. [KM-01]