Regal Springs Indonesia dan PRV-BRIN Sepakati Kerjasama Riset untuk Atasi Penyakit Tilapia

SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com | Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) dan Pusat Riset Veteriner – Organisasi Riset Kesehatan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRV-BRIN) telah resmi menandatangani perjanjian kerjasama riset dan inovasi yang bertujuan untuk menangani penyakit Francisellosis yang menyerang budidaya ikan tilapia.

Penandatanganan perjanjian berlangsung di Gedung Indraja, PRV-BRIN, Bogor, dengan dihadiri oleh Harimurti Nuradji, DVM, Ph.D., Kepala Pusat Riset Veteriner BRIN, dan Sony Sitorus, Direktur Regal Springs Indonesia, Senin (12/8/2024).

Sony Sitorus menyatakan bahwa kemitraan ini adalah langkah strategis yang penting untuk Regal Springs Indonesia.

“Kerjasama ini merupakan sinergi positif dan merupakan bagian dari visi kami untuk memajukan teknologi serta inovasi dalam budidaya ikan tilapia di Indonesia. Ini juga mendukung keberlanjutan ekosistem tempat kami beroperasi,” jelas Sitorus.

Kerjasama ini akan mencakup pengembangan metode deteksi molekuler untuk Francisella noatunensis subsp orientalis, penyebab utama penyakit Francisellosis pada tilapia (Oreochromis niloticus L.).

Selain itu, akan dikembangkan juga metode skrining untuk strain Master seed kandidat vaksin guna mengatasi penyakit tersebut. Fokus lain dari kerjasama ini adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta pemanfaatan fasilitas yang ada secara bersamaan antara kedua pihak.

Harimurti Nuradji, Kepala Pusat Riset Veteriner BRIN, menilai kerjasama ini sebagai langkah awal menuju kolaborasi lebih luas.

“Kerjasama ini penting untuk meningkatkan kapasitas kami dalam hal pengetahuan dan keterampilan riset, serta infrastruktur terkait kesehatan ikan,” kata Harimurti.

Dia berharap inisiatif ini akan berdampak positif tidak hanya untuk sektor perikanan tetapi juga bagi perekonomian negara.

Drh. Juanda dari Regal Springs Indonesia menambahkan bahwa upaya diagnosis dan pengobatan ikan tilapia akan mengikuti standar internasional, seperti yang ditetapkan oleh Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan World Health Organization (WHO).

“Kami berkomitmen untuk menjaga kesehatan ikan dan keberlanjutan lingkungan melalui standar yang ketat,” ungkap Juanda.

Dengan kerjasama ini, diharapkan teknologi kesehatan ikan dapat berkembang pesat dan meningkatkan daya saing industri perikanan Indonesia di tingkat global.[KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.