Jajar Legowo Belum Banyak Diterapkan Petani

MEDAN, KabarMedan.com | Belum banyak petani padi Sumatera Utara yang menerapkan pola pertanaman jajar legowo meskipun berdasarkan penelitian dapat meningkatkan produktifitasnya. Alasan petani karena penerapannya tidak mudah membutuhkan bantuan alat.

Jajar Legowo adalah sistem penanaman padi di Indonesia yang dilakukan dengan mengatur jarak antar benih saat penanaman dan diperkenalkan sejak tahun 1990-an. Sistem ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil padi dibanding dengan penggunaan sistem tradisional. Jika menerapkan pola tanam biasa menghasilkan 9 – 10 ton gabah kering panen per hektare, pola tanam jajar legowo bisa menghasilkan 12-15 ton per hektare.

Menurut Kepala Seksi Tanaman Serealia Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara, Muddin, sistem jajar legowo sudah disosialisasikan kepada masyarakat. Di Sumatera Utara, gerakan penerapan jajar legowo untuk tahun 2018 dilaksanakan di 9 kabupaten.

Kabupaten tersebut yakni Langkat, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Utara, Mandailing Natal masing-masing 200 hektare. Kemudian , Padang Lawas 100 hektare, Labuhan Batu 150 hektare, Tapanuli Selatan 519 hektare dan Tapanuli Tengah 250 hektare.

Totalnya, 2.019 hektare. Benih yang disalurkan mulai November 2018 untuk penerapan jajar legowo ini adalah varietas mekongga, Inpari 32, inpari28/30, dan Inpari 33, totalnya sebanyak 50.475 kg.

“Kalau soal realisasi tanam, itu sudah seluruhnya. Tapi kalau soal berapa panennya, kita masih menunggu laporan dari kabupaten. Karena kan waktu tanamnya berlainan dari yang Desember baru tanam, jadi belum panen,” katanya, Selasa (5/3/2019).

Dia mengakui bahwa memang masih sedikit petani yang mau menerapkan pola jajar legowo dengan alasan susah. Karena itu, di tahun 2019 tidak ada program untuk penerapan jajar legowo. “Kan kalau petaninya tak mau tak mungkin dipaksakan. Katanya lebih sulit. Harus pake gawang lagi, sementara selama ini mereka manual saja. Tapi begitupun kita tetap menyarankannya,” katanya.

Penerapan jajar legowo pernah dilakukan di Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai (Sergai) mulai menanam padi dengan pola jajar legowo. Kelompok Tani (Poktan) Sicampur Jaya di Desa Naga Kisar yang melaksanakannya saat itu didampingi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.