TARUTUNG, KabarMedan.com | Jembatan gantung di Aek Situmandi Desa Parbaju Toruan Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara runtuh.
Peristiwa runtuhnya jembatan ini diduga kuat akibat longsor tergerus erosi terjadi di badan sungai Aek Situmandi yang diduga akibat banjir karena hujan deras.
Akibat runtuhnya jembatan rambing ini, akses jalur transportasi warga dan fasilitas pipa air bersih masyarakat terganggu.
Jembatan gantung di Aek Situmandi ini diketahui dibangun sekitar tahun 1970-an. Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2007.
Jembatan gantung ini adalah salah satu jalan utama yang digunakan sebagai akses transportasi ke sejumlah desa.
Antara lain, Desa Parbaju Toruan menuju Desa Sisunggulon dan Desa Hapoltahan menuju Kelurahan Partali Toruan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, Godwin C. Siallagan mengatakan, pihaknya sudah turun mengecek kondisi kerusakan jembatan yang runtuh ke lokasi.
“Saat ini warga sudah dilarang melintas dari jembatan,”ujarnya, Senin (30/8).
Godwin menambahkan, selain akses jalur transportasi yang terputus, fasilitas air bersih masyarakat juga ikut terganggu.
“Fasilitas pipa air bersih masyarakat juga terancam putus,” tambahnya.
Saat ini BPBD Taput sudah membuat laporan dan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dalam upaya mempercepat penanganan jembatan.
“Kami sudah membuat laporan kejadian bencana dan sedang berkoordinasi dengan beberapa instansi untuk mendapatkan solusi terbaik dan tercepat untuk menangani kerusakan jembatan,”tandasnya. [KM-07]