[Kabarmedan.com]– Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (United Nation High Commissioner for Refugees/UNHCR) mencatat setidaknya 10.623 imigran masuk ke Indonesia sejak Januari hingga Maret 2014. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu.Dimana sejak periode Januari hingga Desember 2013 hanya sekira 8.332 imigran.
Associate External Relation Office UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono, mengatakan, dari 10.623 imigran itu, 3.405 di antaranya merupakan pengungsi, sementara sisanya 7.218 imigran merupakan pencari suaka. “Terbanyak itu dari Afghanistan. Dari negeri itu, pengungsi sebanyak 1.226 imigran (36 persen), dan pencari suaka sebayak 3.176 imigran (44 persen). Lalu yang cukup besar juga adalah pengungsi dari Myanmar sebanyak 783 imigran (23 persen), dan pencari suaka dari Iran sebanyak 1.010 orang,” ungkap Mitra saat menggelar media briefingnya bersama wartawan di Hotel Grand Angkasa , Kamis (8/5/2014).
Mitra mengatakan, dari 10.623 imigran itu, 1.771 di antaranya kini tengah ditampung di 13 rumah detensi imigrasi (rudenim) yang ada di seluruh Indonesia. Pembagiannya, 1.279 imigran pencari suaka, dan 492 imigran pengungsi.
Sementara sisanya telah disalurkan ke komunitas-komunitas tertentu maupun ke negara ketiga. Ada pula yang kemudian dikembalikan ke negara asalnya, karena tidak memenuhi syarat mencari suaka. “Paling besar di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Di daerah ada sekira 374 imigran. Lalu ada Medan dan Pekanbaru, yang masing-masing 244 imigran dan 241 imigran,” paparnya.[KM-03]
