KabarMedan.com | Di tengah suasana sosial politik yang tengah memanas akibat kebijakan cukup berani yang diambil Pemerintah mencabut subsidi premium dan solar yang berujung naiknya harga kedua jenis bahan bakar tersebut, yang tak pelak menimbulkan pro – kontra di masyarakat, sekelompok remaja asal Medan yang menamai diri mereka Kemedja Poetih (sama sekali tak ada hubungan dengan pakaian yang sering digunakan sang pengambil kebijakan yang disebutkan di atas) merampungkan lagu mereka dan siap untuk disuguhkan kepada masyarakat yang tengah gundah gulana saat ini.
Kadang sesuatu yang kita inginkan dengan mudah kita dapatkan, namun tak jarang kita harus mati–matian berjuang, mencari apa yang kita inginkan. Ketika ia telah kita dapatkan namun di tengah perjalanan menghilang dari dalam diri, seketika itu juga resah menderu kalbu, kita rindu. Rindu yang menuntun untuk mencari, menemukannya kembali.
Mungkin itulah sekelumit gambaran kisah yang coba Kemedja Poetih sampaikan dalam lagunya yang diberi tajuk Resah Menderu. Lagu ini sejatinya merupakan karya pertama dari Kemedja Poetih yang akhirnya dimuliakan untuk menjadi single pertama mereka.
Bercerita tentang sebuah pencarian yang diawali dari kerinduan seseorang yang teramat sangat terhadap sesuatu yang dapat kita maknai sendiri. Dengan syair yang mengalun syahdu, diiringi musik yang riang, Kemedja Poetih mencoba mengajak kita untuk hanyut bersenandung bersama merayakan kerinduan dalam tiap pencarian yang kita lakukan.
Resah menderu datang mengingatkan untuk tak menahan rindu, cari dan kejarlah ia. Selamat mencari, selamat merayakan rindu dan selamat menikmati. [KM-01]
Info : twitter : @kemedjapoetih
Contact Person :
Fakhri : 083194782051
Doli : 087887100416