Mahasiswa Kesehatan Harus Belajar Teknologi Sistem Informasi

fauzan

MEDAN, KabarMedan.com | Para mahasiswa kesehatan yang kelak menjadi paramedis harus mempelajari teknologi sistem informasi karena dalam perkembangannya, rumah sakit harus memberikan informasi yang jelas tentang rumah sakit itu sendiri kepada masyarakat. Peraturan untuk itu sudah ada, meskipun belum terlaksana sepenuhnya di sejumlah rumah sakit di Indonesia.

Hal ini disampaikan Direktur Politeknik Kesehatan dr. Rusdi Medan, Fauzan Nurahmadi M.C.s kepada Kabarmedan.com, Jum’at (17/4) di Kampus Poltekkes dr. Rusdi, Jalan H. Adam malik Medan. Untuk itu, katanya para mahasiswa Politeknik Kesehatan dr. Rusdi Medan belajar teknologi sistem informasi kepada semua mahasiswa dari Program Studi (Prodi) yang ada di Politeknik Kesehatan dr. Rusdi Medan itu.

Mulai tahun ini semua mahasiswa belajar tentang teknologi sistem informasi agar nantinya setelah sarjana dan bekerja sebagai paramedis di rumah sakit, mampu memahamimengerti dan bisa mengoperasikan teknologi sistem informasi itu.

“Penerapan ilmunya yang penting sebab harus terampil menggunakannya,” kata Fauzan dan menjelaskan bahwa teknologi sistem informasi ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang kondisi terkini rumah sakit.

Fauzan memberikan contoh, para perawat harus mampu memutakhirkan (update) data pasien ke komputer, seperti siapa dokter yang menangani pasien, obat apa saja yang digunakan dan rekam medis lainnya. Data tersebut tidak lagi manual, akan tetapi sudah digital, sehingga mudah diaskes setiap saat. Data-data itu dikirim ke pusat informasi yang ada pada rumah sakit itu.

“Kondisi ini nantinya akan dilakukan semua rumah sakit apa bila rumah sakit itu ingin maju dan tidak ditinggalkan pasiennya,” katanya. Alasannya sistem informasi ini akan memudahkan semua administrasi, seperti sekarang ini ada pasien Askes, ada pasein BPJS, ada pasien perusahaan dan lainnya sehingga dengan mudah diketahui serta memudahkan urusan administrasi pasien,

Masuk dalam Matakuliah

Mengingat teknologi sistem informasi sangat penting, maka bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan dr. Rusdi Medan bukan sekadar mengenalkan, akan tetapi mampu, terampil mengoperasikannya sehingga dimasukkan dalam matakuliah yang memiliki bobot Satuan Kredit Semester (SKS).

Bila hanya perkenalan, maka ketika mahasiswa menjadi sarjana dan bekerja tentunya belum bisa mengoperasikannya. Untuk itu masuk SKS, minimal 2 SKS per Prodi dan untuk Prodi Fisioterapi dibebani 4 SKS, sebab kebutuhannya lebih banyak terhadap teknologi sistem informasi.

Menurut Fauzan lagi, kuliah di bangku kuliah harus mampu menjawab tantangan dunia kerja yang begitu cepat berkembang maka selalu menyesuaikan dengan kondisi yang berkembang. “Kuliah tidak hanya sekadar mengetahui, mengenal teknologi itu akan tetapi para mahasiswa harus mampu mempergunakan teknologi sistem informasi itu dengan baik,” katanya.

Di samping itu, kata Fauzan, para mahasiswa harus memahami pentingnya komunikasi karena komunikasi itu bagian dari keberhasilan. Hal ini bisa dibuktikan nantinya rumah sakit yang memiliki teknologi sistem informasi yang baik berhasil meraih pasien yang banyak.

“Mahasiswa sebagai calon sarjana harus selalu tampil di depan terhadap semua hal hal yang berkembang di masyarakat,” katanya. Masyarakat nantinya dengan mudah mengetahui kondisi dari satu rumah sakit, dengan masuk ke website rumah sakit itu, maka diketahui kondisi terkini dari rumah sakit itu, berapa jumlah kamar yang ada di rumah sakit itu, berapa jumlah kamar yang sedang dipakai, siapa saja perawat, paramedis, dokter yang bertugas.

Hal ini penting, karena masyarakat ingin mengetahui dengan mudah dan cepat tentang rumah sakit yang dibutuhkannya, cepat dan tepat mengetahui informasi terkini sehingga mudah dalam bertindak. Dijelaskannya Politeknik Kesehatan dr. Rusdi Medan mengasuh Program Studi (Prodi) Keperawatan D-3, Analis Kesehatan D-3, Fisioterapi D-3 dan Fisioterapi D-4 dengan bekerjasama dengan Rumah Sakit yang ada di Malaysia dan Pulau Pinang, serta Univeristas Udayana Bali untuk Prodi Fisioterapi.

Rumah sakit di luar negeri, kata Fauzan telah menerapkan teknologi sistem informasi, sehingga mau tidak mau para mahasiswa juga harus mempelajarinya dengan baik agar bisa menguasai teknologi sistem informasi itu

“Kini calon pasien di Indonesia dengan mudah bisa mengakses, mengetahui kondisi terkini dari rumah sakit yang ada di luar negeri, sehingga menghemat dana dan waktu. Semuanya itu menggunakan teknologi sistem informasi,” katanya menegaskan. [KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.