Masyarakat Rusia Serbu ATM, Sanksi Perang Nilai Rubel Anjlok

Foto: Ist

MEDAN, KabarMedan.com | Masyarakat Rusia menyerbu ATM dan berebut menarik uang karena sanksi ekonomi, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, mendorong nilai rubel mencapai rekor terendah. Rubel anjlok sebanyak 30 persen menjadi 120 per US$.

Antrean panjang mulai terbentuk di ATM, ketika orang-orang Rusia bersiap menghadapi keruntuhan rubel dengan mencoba menarik mata uang asing.

Tren ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa bank akan mulai membatasi penarikan tunai atau bahwa kartu kredit dan debit berhenti berfungsi sepenuhnya.

“Saya sudah mengantre selama satu jam, tetapi mata uang asing hilang dimana-mana, hanya rubel,” kata seorang warga St. Petersburg, Vladimir yang menunggu online di ATM di Moskow kepada Bloomberg, dilansir dari Suara.com, Rabu (2/3/2022).

Sementara itu, seorang warga lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa penduduk setempat berlari satu ATM ke ATM lainnya untuk mendapatkan uang tunai.

“Beberapa beruntung, yang lain tidak begitu banyak,” katanya.

 Diketahui, Bank Sentral Rusia menaikkan suku bunga acuan negara itu menjadi 20 persen dari 9,5 persen, sebagai upaya untuk menopang rubel dan mencegah keruntuhan total.

Bank juga menghentikan perdagangan di Bursa Efek Moskow untuk hari itu sebagai tanggapan atas meluasnya krisis ekonomi.

Runtuhnya rubel terjadi ketika AS dan negara-negara di seluruh dunia memberlakukan hukuman yang melemahkan ekonomi Rusia.

Departemen Keuangan AS dan Uni Eropa masing-masing membekukan aset Bank Sentral Rusia di luar negeri.

Pemerintahan Biden menargetkan bank-bank terkemuka Rusia dengan sanksi berat.

Negara-negara Barat juga memutuskan beberapa lembaga keuangan Rusia dari sistem perbankan internasional SWIFT.

Selain itu, banyak negara telah menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan Rusia dan memberlakukan sanksi terhadap entitas dan individu tertentu Rusia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.