Pasien Suspect Virus Ebola Dirawat di RSUP Adam Mallik

KABAR MEDAN | Pihak RSU Pusat H Adam Malik menerima seorang pasien yang diduga  mengidap virus Ebola yang berasal dari Afrika, Sel asa ( 9/9/2014). Adalah NN (57), warga Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang ini menjalani perawatan di gedung rawat Infeksius RSUP Adam Malik saat ia pulang dari Nigeria beberapa hari yang lalu. Selain dirawat di ruang khusus, sampel darah NN sudah dua kali dikirim ke Balitbang Kesehatandi Jakarta.

” Sesuai perintah dari Kementerian Kesehatan, kami diminta mengirim sampel darah tiga kali. Sudah dua kali dikirim, kemarin dan hari ini. Besok sekali lagi dikirim dan  mudah-mudahan dalam 3 hari ini kita sudah dapat kepastian apakah ebola atau tidak, supaya kita bisa membuat sikap. Sekarang, kita waspada ebola,” kata ahli penyakit dalam RSUP Adam Malik, dr Yosia Ginting SpPD KPTI Finasim.

Dikatakannya, NN merupakan  karyawan perusahaan makanan Indonesia di Nigeria. yang telah 4 tahun betugas di sana. Berdasarkan data yang diperoleh pihak rumah sakit, NN pulang dari Nigeria dan tiba di Indonesia pada 27 Agustus 2014 dan  kemudian mengalami demam dan hilang kesadaran.

” NN mulai dirawat di RSUP H Adam Malik mulai Minggu (7/9/2014) setelah dirujuk dari RSUD Deli Serdang di  Lubuk Pakam. Dia meng alami demam dan penurunan kesadaran. Setelah kami periksa ada tanda-tanda malaria berat dengan gangguan fungsi otak, atau mengalami malaria serebral atau malaria otak,” jelasnya.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Kapasitas Jalan Provinsi di Toba Samosir, 3 Tersangka Ditahan

Dikatakannya, diagnosa NN mengalami malaria didasarkan pada ciri-ciri fisik seperti  matanya menguning, sedangkan hati dan limpanya mem besar.  “Dari pemeriksaan darahnya juga sudah terlihat gangguan fungsi ginjal dan hati. Selain itu, ditemukan pula infeksi pada paru-paru NN.  Karena itu, tim medis pun semakin yakin dia mengalami malaria berat,” katanya.

Untuk menangani penyakit NN, jelasnya, tim medis telah memberikan obat malaria. Namun, NN diketahui baru pulang dari Nigeria, mereka tetap mewaspadai penyakit ebola. “Kita tidak boleh lupa ebola. Gejala ebola dan malaria mirip. Jadi kalau ada pasien gejala malaria datang dari Nigeria harus kita periksa ebolanya,” sambungnya.

Untuk itu, ia berharap hasil pemeriksaan sampel darah NN nantinya negatif ebola. “Jika sudah negatif, berarti sudah aman,” sambung Yosia.

Harapan senada dikatakan putra NN, Dedi (41) ia mengaku tidak yakin ayahnya mengidap ebola. Hal ini dikarenakan  ayahnya sempat menga jak seluruh keluarga mereka ke Tapanuli Selatan dan Padang, Sumatera Barat. ” Satahuku,  ayahnyaku hanya kena  demam berdarah dengue (DBD). Sesuai hasil pemeriksaan di rumah sakit  RS Haji ,” katanya.

Baca Juga:  Hari ke 10 Operasi Patuh Toba 2024, Kejadian Laka Lantas dan Pelanggaran Menurun

Ia mengaku, ayahnya langsung sakit setibanya di Indonesia. “Dari Kualanamu pada 27 Agustus, ayah ke RS Tri Murti Setia, Tembung, dia bawa mobil sendiri. Itu rumah sakit langganannya. Ayah kami sempat dirawat di tempat itu satu malam,” jelasnya.

Beberapa hari kemudian, NN kembali mengeluh sakit dan kehilangan kesadaran. Dia sempat  dirawat di RS Haji, Medan Estate, lalu ke RS Tanjung Morawa dan RSUD Deli Serdang di Lubuk Pakam. “Tapi di dua rumah sakit itu penuh, makanya dibawa ke sini (RSUP H Adam Malik),”katanya.

Sulung dari lima bersaudara ini. mengaku,  ayahnya sudah 4 tahun bekerja di Nigeria. Dia ditugaskan perusahaan makanan Indonesia di sana. “Ayah saya kerja di perusahaan mi instan. Sejak 4 tahun lalu ditugaskan di Nigeria sebagai pegawas. Biasanya tiap 6 bulan sekali ayah pulang,” ucapnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.