MEDAN, KabarMedan.com | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) memberikan bantuan kepada anak-anak terdampak Covid-19. Khususnya kepada anak-anak yang kehilangan orang tua karena terpapar Covid-19.
Bantuan awal yang akan diberikan berupa alat sekolah dan paket sembako.
“Sebagai awalnya kita memberikan bantuan peralatan sekolah dan paket sembako untuk anak-anak dari usia 0 bulan sampai 18 tahun. Saat ini kita utamakan anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19,” jelas Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, saat melepas paket bantuan yang akan diantarkan ojek online di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Jumat (3/9).
Saat ini, Pemprov Sumut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus mendata anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19.
Tercatat ada 494 anak dan balita, dan kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah.
“Tidak boleh kita diamkan anak-anak kita ini karena nyatanya tidak sedikit yang kehilangan orang tua. Saya juga berterima kasih kepada Grab yang mau bekerja sama dan saya harap Grab juga ikut melakukan pendataan karena langsung mengantar paket bantuan ini ke yang bersangkutan, jangan sampai bantuan ini salah sasaran,” ujar Edy Rahmayadi.
Menurut keterangan Kepala Dinas PPPA Sumut Nurlela, kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Peduli Kamu dengan target pemberian bantuan untuk 33 kabupaten/kota se-Sumut.
Untuk Kota Medan, pihaknya sampai saat ini masih mencatat 50 anak yang yatim karena Covid-19. Walau begitu pendataan akan terus dilakukan sembari penyaluran bantuan.
“Hari ini kita lakukan khusus untuk Kota Medan, kita akan lanjutkan ke kabupaten/kota lainnya. Kita akan terus mendata anak-anak kita yang yatim karena Covid-19. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa lebih meningkatkan bantuan yang kita berikan,” terang Nurlela.
Selain membantu anak-anak dan balita, Nurlela juga berharap program ini bisa membantu pengendara Grab yang terdampak secara ekonomi selama pandemi.
“Ini juga mudah-mudahan bisa membantu pengendara Grab karena kita tahu dampak ekonomi juga dirasakan pengendara Grab,” tuturnya. [KM-07]