Pemprovsu Rencanakan Pembangunan Ibu Kota Sumut Libatkan Mebidang

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menggelar rapat persiapan perencanaan pembangunan sejumlah proyek strategis di Kota Medan, sebagai ibu kota provinsi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jend Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (20/9/2021). Hadir diantaranya, Walikota Medan Bobby Nasution, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Walikota Binjai diwakili Sekda Irwansyah Nasution. (Foto: DISKOMINFO SUMUT)

MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menggelar rapat persiapan perencanaan pembangunan sejumlah proyek strategis di Kota Medan, sebagai Ibu Kota Provinsi, serta yang terintegrasi di dalamnya, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (20/9/2021).

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut rencana sebelumnya, sebagai proses sinkronisasi antar Kepala Daerah.

“Kita gelar rapat melanjutkan perencanaan pembangunan ibu kota, yang titik nol nya adalah Lapangan Merdeka Medan. Sempat terputus waktu direncanakan di akhir 2018. Tidak bisa dilaksanakan karena belum sinkron diskusi penyelesaiannya, ‘apa mau dijadikan apa,” jelas Edy Rahmayadi.

Turut hadir dalam rapat tersebut Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Walikota Binjai diwakili Sekda Irwansyah Nasution, serta para pejabat terkait dari masing-masing daerah.

Sementara dari Pemprovsu hadir serta Asisten Administrasi Umum Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Bambang Pardede, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Irman Oemar dan lainnya.

Edy Rahmayadi menuturkan dengan pertemuan ini sinkronisasi antara Kota Medan, Binjai dan Kabupaten Deliserdang dapat tercapai guna menindaklanjuti rencana pembangunan yang terintegrasi.

Sehingga untuk pelaksanaannya diharapkan dapat dimulai awal 2022 mendatang. OIeh karena itu persiapannya akan dilakukan secepat mungkin.

Mengingat rencana strategis ini sudah disampaikan sejak awal kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di 2018 lalu.

“Pertama, kita harapkan Lapangan Merdeka itu direncanakan kosong, khusus untuk tujuan kegiatan masyarakat. Direncanakan lagi oleh Wali Kota untuk ada tempat parkir bawah tanah, ada dua tingkat. Itu kita dukung. Kedua menjadikan kawasan kesawan sebagai tempat wisata heritage, rumah peninggalan lama,” paparnya.

Edy Rahmayadi menambahkan, tindak lanjut soal keberadaan sungai yang terhubung dari Deliserdang ke Medan. Sehingga pembahasannya harus mengikutsertakan daerah yang dilewati aliran sungai.

Bagaimana agar kawasan sungai dapat direvitalisasi, berikut daerah aliran sungai (DAS), dimana ada pembagian tugas antara pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan pusat.

“Ketiga, adalah soal pengelolaan sampah (tempat pembuangan akhir/TPA), untuk dipelajari secara teknis. Dan juga Sport Center, Rumah Sakit yang akan dimulai di 2022. Khusus Sport Center tanggal 1 Oktober 2021 sudah harus dikerjakan. Ada areal olahraga, areal bisnis, pariwisata, hotel, taman terbuka dan lainnya,” terangnya.

Sementara untuk anggaran, Edy mengatakan dari kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yakni APBD, APBN dan investor.

Apalagi khusus Sport Center, ditargetkan dapat digunakan saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024, dimana Sumut menjadi tuan rumah bersama Provinsi Aceh.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan menyambut baik rencana tersebut.

Sehingga kawasan Ibu Kota bersama daerah sekitarnya, dapat dibangun dengan sistem yang terintegrasi.

Khusus soal penanganan sampah dan kemacetan lalu lintas, karena arus komuter yang cukup tinggi, terutama antara ketiga daerah ini.

Bobby Nasution mengatakan dirinya meminta agar program pembangunan di 2022 dapat dilakukan sesegera mungkin.

Oleh karena itu pihaknya meminta agar proses tender proyek fisik dilakukan di tahun sebelumnya.

“Saya sudah sampaikan di rapat internal Pemko Medan, harus cepat pembangunan. Agar realisasi anggaran bisa terlaksana dengan cepat,” kata Bobby.

Wali Kota Medan menuturkan, pemanfaatan Lapangan Merdeka menjadi cagar budaya dan ruang terbuka hijau (RTH) masuk dalam aspek yang dibutuhkan masyarakat. Rencana ini sejalann dengan apa yang diharapkan Gubernur Sumut beberapa tahun lalu. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.