Penyelidikan Pertamina Soal Kebakaran Truk Tangki: Ada Indikasi ‘Kencing’ BBM

MEDAN, KabarMedan.com | Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I melakukan pemeriksaan internal terkait terbakarnya truk tangki BK 9229 CN. Hasilnya ditemukan adanya indikasi tindak penyelewengan dalam penyaluran BBM.

Demikian dikatakan Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo saat dikonfirmasi, Selasa (11/8/2020).

“Terhadap indikasi tindak penyelewengan dalam penyaluran BBM, dari hasil pemeriksaan internal ditemukan bahwa awak mobil tangki BK 9229 CN melakukan tindak penyelewengan atau ‘kencing’ BBM,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihak Elnusa selaku pengelola telah melaporkan hasil pemeriksaan internal kepada pihak kepolisian.

Baca Juga:  Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan di Rekonstruksi Kasus Penembakan Anak 13 Tahun: "Ada Peristiwa yang Tertinggal"

“Saat ini dua orang awak mobil tangki yang mengawaki truk tangki itu tersebut tidak bisa ditemui di kediamannya. Keduanya diindikasikan kabur,” ujarnya.

Pihak Elnusa, kata Roby, tengah melakukan pengejaran terhadap kedua awak mobil tangki tersebut.

“Elnusa terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari kedua terduga pelaku “kencing” BBM itu,” tegasnya.

Ia mengatakan, Pertamina sudah menerapkan sistem untuk mencegah tindak penyelewengan, diantaranya dengan memasang GPS pada setiap mobil tangki. Hal ini dilakukan agar pergerakan mobil tangki terus termonitor.

Baca Juga:  Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan di Rekonstruksi Kasus Penembakan Anak 13 Tahun: "Ada Peristiwa yang Tertinggal"

“Lokasi-lokasi yang ditengarai sebagai titik ‘kencing’ BBM sudah ditandai dalam sistem. Awak mobil tangki yang kedapatan berhenti di titik-titik tersebut akan diberikan sanksi,” pungkasnya.

Diberitakan, truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terbakar di Jalan Titi Pahlawan, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (6/8/2020).

Truk tangki membawa 24 kiloliter produk Pertalite dengan tujuan SPBU di Jalan Jamin Ginting, Medan. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.