MEDAN, KabarMedan.com | Permasalahan perdagangan anak (child trafficking) dan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) saat ini sudah sangat membuat resah banyak pihak, khususnya keluarga. Berbagai pihak terus berupaya mengkampanyekan untuk pencegahan kejahatan child trafficking dan ESA dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Anak Nasional dan HUT RI ke-70 dengan thema “Stop Perdagangan Anak dan Eksploitasi Seksual Anak Berbasis Sekolah”.
Rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional dan HUT RI ke-70 tersebut merupakan kerjasama dari Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) dengan Yayasan Pendidikan Islam Amir Hamzah dengan dukungan Mensen Met Een Missie Belanda.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program pencegahan trafficking dan ESA yang telah kami lakukan sejak setahun lalu. Kami berharap para peer educator dan sekolah terus dapat bekerjasama sehingga pencegahan trafficking melalui dunia pendidikan lebih maksimal,” kata Ratih Ayu selaku manager program pencegahan trafficking dan ESA.
Dalam kegiatan tersebut digelar talkshow pencegahan trafficking dan ESA di sekolah yang menghadirkan praktisi perlindungan anak Sulaiman Zuhdi Manik, praktisi psikologi anak dan remaja Meutia Nauli, dan perwakilan Dinas Pendidikan kota Medan Zulhanif. Talkshow sendiri menjadi semakin menarik dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan siswa dan para guru kepada narasumber terkait situasi dan perilaku anak-anak saat ini.
Sebelumnya diselenggarakan berbagai lomba yang bertema trafficking dan ESA; diantaranya lomba design, debat, menyanyi, dan beberapa jenis lomba anak dan guru lainnya. Perwakilan lima sekolah, seperti SMA Amir Hamzah, SMA Raksana, SMK Negeri 7 Medan, SMA Negeri 9 Medan, dan SMP Taman Siswa Medan terlibat aktif dalam lomba-lomba yang diadakan. [KM-01]