MEDAN, KabarMedan.com | Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah Medan optimis pencapaian devisa hasil ekspor (DHE) di Sumatera Utara bisa mencapai USD 929 juta hingga akhir 2016 atau tumbuh 17 persen dari periode tahun yang sama dari posisi USD 789 juta. Pada Juni 2016, pencapaian DHE BRI Medan mencapai USD545.601
Pimpinan BRI Kantor Wilayah Medan, Frans Hari Sistiyata mengatakan, secara year on year, angka DHE di Sumut masih paling besar di dominasi oleh UMKM ekspor dari perdagangan hasil bumi, seperti kelapa sawit, kopi, karet, pinang, coklat, kayu manis dan lainnya. Kini, Sumut menjadi Provinsi ketiga terbesar penyumbang DHE setelah Jakarta dan Surabaya.
“Meski harga komoditas alam masih cenderung fluktuatif, tapi BRI tetap optimis pencapaian DHE bisa mencapai target, karena potensi bisnis UMKM di Sumut yang ekspor sangat besar,” kata Frans di acara seminar yang diselenggarakan Kontan dan Radio Smart FM bertema “UMKM hebat, Berani Ekspor di Era MEA”, di Hotel Santika Medan, Rabu (27/7/2016).
Adapun upaya BRI mendukung pemberdayaan bisnis UMKM di Sumut dengan melakukan sosialisasi bekerjasama dengan Disperindag, Dinas Petanian dan dinas-dinas terkait lain perihal sharing knowledge tentang tata cara melakukan ekspor, serta kendala-kendala yang akan dihadapi dan memotivasi agar berani melakukan perdagangan berorientasi ekspor.
BRI juga mendukung penuh kebutuhan para pebisnis UMKM yang akan melakukan transaksi ekspor dengan memberikan layananan transaksi ekspor dan pembiayaan, baik skala mikro, kecil dan menengah sesuai dengan kebutuhan pebisnis.
BRI juga akan memberikan informasi penting kepada para pelaku UMKM yang akan berorientasi ekspor untuk skema ekspor yang sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini, total pelaku UMKM sebanyak 2,5 juta (berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM provinsi) yang berorientasi ekspor saat ini baru 20 persen.
Adapun yang masih menjadi tantangan bagi pelaku UMKM sekarang ini terkait legalitas berupa belum dilengkapi angka pengenal eksportir (APE). Lalu pengetahuan tentang prosedur dan layanan ekspor yang masih sedikit serta kurangnya pengalaman dalam melakukam transaksi ekspor. Banyak pelaku UMKM ekspor belum mengetahui cara mengurus izin usaha ekspor dan bagaimana mencari pembeli yang tepat.
Disamping itu, UMKM ekspor membutuhkam adanya dukungan financial dari perbankan dalam menjalankan usaha mereka. Serta kualitas dan kuantitas dari pelaku pengusaha yang harus konsisten, menjadi perhatian utama dan tantangan para pelaku UMKM ekspor.
Baca Halaman Selanjutnya