Puluhan WNI Berupaya Tinggalkan Wuhan karena Wabah Corona

Ilustrasi petugas medis sedang menangani pasien virus corona.

CHINA, KabarMedan.com | Sebanyak 98 WNI berada di Wuhan, China, di tengah wabah virus Corona. Mereka berupaya meninggalkan kota tersebut. Sampai saat ini belum ada laporan WNI terkena virus Corona.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Chinape cabang Wuhan, Nur Musyafak, mengatakan banyak WNI ingin keluar dari kota itu. Namun, diperlukan surat rekomendasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia.

“Kalau ada surat rekomendasi dari KBRI, mereka bisa keluar. Dan ini lagi kami coba. Jadi 98 orang itu kami data semua nomor paspornya. Setelah kami data, baru kita coba untuk minta surat ke KBRI,” ujarnya kepada VOA, Senin (27/1).

Data Kementerian Luar Negeri mencatat ada 428 WNI sedang berkuliah di Wuhan. Namun kebanyakan mahasiswa sedang berlibur dan pulang ke Indonesia. Saat ini China sedang libur musim dingin.

Kini tersisa 98 WNI yang mayoritas merupakan mahasiswa. Rata-rata mereka tinggal di asrama dan berada dalam pantauan pihak kampus.

Asrama ini berjarak 20 kilometer dari Pasar Makanan Laut Huanan, lokasi yang diduga jadi sumber infeksi Corona.

Pihak kampus mendistribusikan masker, sabun cair, dan termometer gratis bagi mahasiswa. Sementara para mahasiswa tidak sering keluar kamar, sesuai arahan kampus. Pasar swalayan pun banyak yang tutup.

Nur mengatakan, para mahasiswa masih bertahan. Tapi ada beberapa supermarket yang masih buka. Seperti yang di dalam kampus, ada dua supermarket masih buka.

“Jadi, untuk logistik, teman-teman itu nggak terlalu bingung,” ujar mahasiswa doktoral Central China Normal University ini.

Dalam situasi ini, Nur berharap masyarakat Indonesia lebih teliti ketika menerima informasi mengenai Wabah Corona. Terutama karena banyak video yang tidak jelas asal-usulnya.

“Itu video ada beberapa video yang memang nggak benar. Sudah saya konfirmasi ke KBRI,” tuturnya. [KM-01/VOA]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.