KABAR MEDAN | Separatis pro-Rusia di Ukraina timur, Selasa (22/7), menyerahkan dua kotak hitam yang ditemukan di lokasi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 kepada sejumlah otoritas Malaysia dalam sebuah konferensi pers.
Pada kesempatan itu, mereka juga mengumumkan gencatan senjata dalam radius 10 kilometer di sekitar lokasi kecelakaan demi memungkinkan para penyelidik internasional bisa dengan aman mengakses area luas di mana pesawat itu jatuh.
“Kami telah memutuskan untuk menyerahkan kotak hitam kepada para pakar Malaysia,” kata Alexander Borodai, yang memproklamasikan diri sebagai Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, kepada wartawan.
Tim pakar Malaysia dan perwakilan kelompok separatis itu kemudian menandatangani sebuah protokol sebelum kotak berwarna oranye cerah itu diserahkan.
“Atas nama pemerintah Malaysia, saya berterima kasih kepada pemerintah Republik Donetsk karena menyerahkan kepada kami dua kotak hitam yang merupakan milik Malaysia. Kami belum menemukan kotak hitam dari pesawat MH370 (yang hilang di atas Samudera Hindia pada Maret lalu), jadi (kami) sangat senang bisa menemukan yang ini. Saya melihat bahwa kotak hitam utuh dengan hanya sedikit kerusakan,” kata seorang anggota tim Malaysia tersebut.
Salah satu dari kotak itu akan berisi semua percakapan di kokpit dan semua data penerbangan lainnya. Namun, tidak jelas seberapa bergunanya kotak hitam itu dalam menentukan apa yang terjadi pada penerbangan tersebut, yang diyakini Kiev dan para pemimpin dunia telah ditembak jatuh oleh rudal dari darat ke udara.
Para pemberontak separatis yang didukung Rusia, yang mengontrol daerah di mana pesawat itu jatuh, diduga telah menembakkan rudal tersebut. Namun, mereka justru menyalahkan militer Ukraina.
Dunia internasional telah marah dengan dipersulitnya akses ke lokasi kecelakan itu dan ketakutan pun muncul bahwa pemberontak telah merusak barang bukti.
Borodai akhirnya menyerah pada tuntutan gencatan senjata demi memungkinkan para penyelidik mendapat akses penuh ke lokasi kecelakan tersebut. “Kami akan memerintahkan sebuah gencatan senjata di wilayah 10 kilometer di sekitar lokasi bencana yang telah menewaskan 298 orang itu,” katanya.
Para pejabat Malaysia datang dengan membawa serta kereta berpendingin guna mengangkut jenazah para penumpang pesawat naas itu ke kota Kharkiv, yang dikendalikan pemerintah Ukraina di Kiev. [KM-01]