MEDAN, KabarMedan.com | Dalam penelitian terbaru ditemukan risiko reinfeksi (infeksi ulang) varian omicron lebih tinggi tiga kali lipat dari varian beta dan delta.
Dikutip dari Economic Times, studi tersebut mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan substansial dan berkelanjutan dalam risiko reinfeksi dengan waktu munculnya varian omicron di Afrika Selatan.
“Kami menemukan adanya bukti peningkatan itu yang menunjukkan bahwa keunggulannya didorong oleh peningkatan kemampuan dalam menginfeksi seseorang yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi,” terang Studi tersebut, Senin (6/12/2021).
Para peneliti tidak menemukan adanya risiko infeksi ulang pada varian beta dan delta. Studi menemukan bahwa tingkat risiko infeksi ulang 25%-30% lebih rendah dibanding dengan infeksi primer. Tetapi, penyebaran omicron ini dihubungkan dengan penurunan infeksi prima dan peningkatan infeksi ulang.
Hingga saat ini peneliti masih belum bisa menentukan apakah omicron juga menghindari kekebalan yang diturunkan dari vaksin. Itu dikarenakan mereka belum mempunyai informasi terkait vaksinasi individu.
Pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam tingkat keparahan penyakit yang berhubungan dengan omicron, terutama pada individu yang mempunyai riwayat infeksi sebelumnya.
Para peneliti saat ini masih membutuhkan banyak data dan informasi untuk mengetahui seberapa parah varian omicron ini termasuk mengenai seseorang yang sudah pernah terinfeksi virus sebelumnya. [KM-102]