Toko Tani Indonesia Masih Fokus Pasarkan Beras

MEDAN, KabarMedan.com | Sebagai upaya menciptakan stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen sejak beberapa tahun yang lalu Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUMP) yang dilatarbelakangi masih adanya petani yang selalu merugi, rantai pasok panjang, profit marjin timpang, struktur pasar belum adil, harga fluktuasi, profit middleman di atas wajar, serta Bulog belum hadir di petani.

PUMP ini diwujudkan dalam bentuk Toko Tani Indonesia (TTI). Sumatera Utara, TTI sudah berdiri di beberapa tempat sejak tahun 2016. Salah satu yang bisa dengan mudah ditemui adalah yang di jalan AH. Nasution. Tepat berada di sebelah Gedung Kantor Dinas Perkebunan Sumatera Utara. Di tempat itu, produk petani yang bisa dibeli dengan harga di bawah harga pasar adalah beras. Rak-rak di dalam gedung yang tak begitu besar, tersusun puluhan karung beras kelas menengah (medium) berukuran 5 kg.

Menurut Rizky Edo Ridho, staff penjaga TTI mengatakan, beras dari Bulog dijual Rp 8.800/kg dengan jumlah yang dipasarkan sebanyak 2-4 ton/minggu. Dengan pangsa masyarakat sekitar Medan dari berbagai kalangan. Menurutnya, beras di TTI diminati masyarakat karena harganya lebih murah dibandingkan Yaang ada di pasaran.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan dan Peternakan Sumut Ahmad Syafri Nasution mengatakan, sejak 2016 hingga sekarang sudah ada 90 TTI yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota. Umumnya produk yang dipasarkan masih berupa beras. Saat ini pihaknya sedang menjajagi produsen minyak goreng, telur dan beberapa produk lainnya agar bisa dipasarkan melalui TTI.  “TTI ini fungsinya kan untuk menstabilkan harga di pasaran. Dan di TTI ini harganya lebih murah,” katanya, Selasa (12/3/2019).

Namun demikian, menurutnya yang masih harus dipikirkan adalah tempat penyimpanan produk yang dipasarkan. Beberapa produk yang akan dipasarkan membutuhkan tempat penyimpanan. Misalnya telur, kata dia, membutuhkan tempat penyimpanan. “Kita sekarang ini sedang mengusulkan untuk tempat penyimpanan untuk beberapa produk yang akan dipasarkan melalui TTI ini,” katanya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.