Viral Bisnis Sewa Ponsel, Munculkan Dampak Negatif Bagi Para Penggunanya

MEDAN, KabarMedan.com | Bisnis sewa ponsel sedang marak dibicarakan saat ini. Pasalnya bisnis ini menimbulkan berbagai pro kontra di masyarakat. Perdebatan banyak terjadi di media sosial terkait adanya bisnis ini karena dianggap hanya memfasilitasi generasi yang ingin adu gengsi.

Ponsel yang menjadi target sewaan adalah ponsel iPhone dari Apple yang memang ditujukan untuk para konsumen premium. Hal tersebut menjadi incaran karena posisi merk dan harga dari iPhone mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah sehingga masyarakat menjadikannya aksesoris kelas sosial.

Dalam bisnis sewa ponsel ini diberlakukan sejumlah syarat sebagai jaminan dan membayar tarif sesuai dengan tipe iPhone yang disewa. Untuk harganya sangat bervariasi, mulai dari Rp150 ribu untuk tipe yang rendah hingga Rp400 ribu untuk tipe yang tinggi.

Baca Juga:  Prudential Indonesia Catat Kinerja Positif di Kuartal III/2024

Menurut para pengamat teknologi, bisnis sewa ponsel dinilai memberikan dampak yang buruk bagi para penyewa, seperti peretasan hingga pemerasan. Salah satu Pengamat teknologi informasi dan media sosial, Kun Arief Cahyantoro mengatakan bahwa bisnis seperti ini bisa memunculkan bahaya terkait kebocoran data dan peretasan.

“Dilihat dari sudut pandang kejahatan siber, sewa ponsel menimbulkan potensi yang sangat besar untuk digunakan sebagai alat pelacak agar mendapatkan informasi pribadi penyewa,” kata Arief dilansir dari CNNindonesia.com, Rabu (8/12/2021).

Arief menambahkan, seluruh informasi personal dapat diretas tanpa diketahui oleh penyewa sehingga akan menyasar ke ranah pribadi.

Baca Juga:  Prudential Indonesia Catat Kinerja Positif di Kuartal III/2024

Selain itu, ponsel sewaan juga bisa digunakan oleh para pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya, kemudian jejaknya akan membekas pada ponsel yang digunakan sehingga bisa menjadi tuduhan bagi pemilik dan pengguna ponsel.

“Bisnis seperti ini juga bisa menjadi boomerang bagi pemiliknya karena bisa saja seseorang menggunakannya untuk aksi kejahatan seperti penipuan, pemerasan hingga ancaman,” ucap Arief.

“Lebih bahaya lagi jika ponsel tersebut terkonfirmasi sebagai alat bantu komunikasi teroris,” tambahnya. [KM-102]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.