Viral Calon Bintara Polri Digagalkan Hingga Digantikan Orang Lain, Korban Minta Keadilan

JAKARTA, KabarMedan.com | Seorang pemuda bernama Fahri Fadillah Nur Rizki mendadak viral setelah videonya mencuri perhatian dan simpati masyarakat di aplikasi TikTok. Ia adalah siswa Bintara Polri yang mengaku digagalkan, bahkan namanya digantikan oleh orang lain.

“Saya Fahri Fadillah Nur Rizki, siswa bintara polri yang digagalkan. Yang terhormat kepada Bapak Presiden, yang terhormat kepada Bapak Kapolri, saya siswa bintara polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan,” ujarnya, dalam video yang dilihat pada Selasa (31/5/2022).

“Saya sudah lulus terpilih, rangking saya 35 dari 1.200 orang dari Polda Metro Jaya. Saya sudah binmas selama enam bulan, dan ketika saya mau berangkat pendidikan, nama saya digantikan oleh orang yang sudah gagal. Saya memohon kebijaksanaannya Pak Presiden, Pak Kapolri, Pak Kapolda dan anggota dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan bintara polri,” lanjut Fahri.

Ia mengatakan, saat pengumuman, Kapolda telah mengatakan tidak ada tes selanjutnya dan semua yang sudah lolos seleksi dipastikan akan berangkat pendidikan. Namun, tiba-tiba menjelang hari pendidikan diadakan tes ulang dan Fahri gagal karena dinyatakan buta warna.

Pada saat saya pengumuman, Bapak Kapolda sendiri yang bilang tidak ada yang digagalkan, bahwa tidak ada hal apapun, pasti berangkat gelombang dua. Tapi ketika gelombang dua, ketika mau berangkat pendidikan, nama saya digantikan oleh orang yang gagal. Saya memohon kebijaksanaannya kepada Bapak Kapolri, Bapak Kapolda tolong bantu saya,” tuturnya.

Fahri juga menegaskan, sebab dirinya tak diberi bukti hasil buta warna yang dikatakan, ia mencoba melakukan test di berbagai rumah sakit lain hingga rumah sakit militer dan tidak ditemukan adanya indikasi buta warna terhadapnya.

“Saya sudah lolos nama saya digantikan karena penyakit tertentu. Saya diperiksa di RS lain dan militer tidak ditemukan penyakit tersebut,” katanya.

Fahri tak sendirian, dalam video itu ia ikut didampingi oleh ibundanya yang juga memohon kebijaksanaan dan keadilan untuk anaknya.

“Kepada Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Bapak Kapolda, saya mohon pak kebijakan dari bapak. Anak saya sudah lulus terpilih pak, kembalikan hak anak saya pak, kembalikan usaha anak saya, jerih payah anak saya, perjuangan anak saya untuk menjadi bintara polri,” pungkasnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.