MEDAN, KabarMedan.com | Curhatan pemilik akun Facebook Satria Sri Sultan II mendadak viral di media sosial. Dalam unggahannya, ia bercerita koleksi robot gundamnya yang ia beli dengan harga yang cukup mahal diambil begitu saja oleh saudaranya tanpa izin.
“Gundam seharga 1 HP Redmi Mid-range diambil keponakan Tante saya.. dibilang mainan 50 ribu lawak banget nih,” tulis Satria dengan emoticon tertawa, dilihat pada Selasa (1/2/2022).
Satria mengatakan, ia sedang menyicil barang-barang yang akan digunakannya untuk studionya nanti, seperti Gundam, Figur Anime dan Figur Godzila yang rencananya akan di pajang di samping meja komputernya menggunakan lemari kaca.
“Niat hati abis kerja/desain/pulang sekolah/main game/ di PC bisa rehat sambil liat meja yg penuh impian (semua barang masih segel dan masih di kamar saya.. saya belum punya foto nya malah, dengan niat mau roomtour dan review aja saat semua udah jadi dan tersusun)
Sekarang 2 robot kesayangan saya hilang.. Gundam Barbatos harga 750 K sama Gundam bekas tipe war GP – 03 harga 1,800..,” tuturnya.
“Udah lah ngak bilang-bilang.. dikatain harga murah.. di katain SEKOLAH DI PIKIR JANGAN BISNIS MULU.. NGAK BELAJAR SOPAN SANTUN ?!” lanjut Satria.
Dari unggahannya, Satria juga memperlihatkan sejumlah tangkapan layar percakapannya dengan sosok yang ia panggil bunda di aplikasi WhatsApp. Terlihat Satria berupaya meminta kembali gundam miliknya untuk dikembalikan.
“2 kotak robot di situ diambil ya kata ibu? Kamar juga berantakan.. bisa balikin 2 robot itu nggak bun? Belum ke Jakarta kan?,” tulisnya.
“Nanti malam udah berangkat, mainan robot itu ikhlasin aja buat oleh-oleh,” balas sosok yang dipanggil Satria bunda.
Satria pun berupaya menjelaskan bahwa mainan tersebut dibeli dengan harga yang cukup mahal. Ia pun menyayangkan barang itu diambil tanpa seizinnya.
“Itu mainan mahal bunda, kok nggak izin ke saya? Saya cowok di rumah ini.. semua di bawah izin saya bun. Itu mencuri namanya,” kata Satria.
“Mencuri? Mainan 50 ribu aja nggak IKHLAS? Keponakan sendiri nggak IKHLAS?” balas bundanya lagi.
Hal yang menjadi puncak masalah adalah tidak ditemukan itikad baik pengembalian dari tentenya (ibu dari dua keponakan Satria). Ia diminta secara paksa untuk mengikhlaskan. Permasalahan tersebut kemudian tersebar ke grup keluarga, hingga Satria merasa dirinya diserang, serta martabat keluarganya dijatuhkan dengan adanya bahasan membandingkan tingkat ekonomi.
Panjang persoalan tersebut, netizen pun ramai ikut berkomentar. Terlibih postingan Satria yang tadinya hanya diunggah di Facebook, juga ramai menjadi bahasan di platform media sosial lainnya seperti Twitter.
“Gue benci banget sama orang tua yang gapunya responsibility dan selalu berlindung di balik kata “namanya juga anak kecil” ya ajarin dong dari sedini mungkin. Kadang beneran sebel saking malesnya mereka akhirnya ngerugiin orang. Ajarin konsep kepunyaa orang lain itu bare minimum, susah emang tapi lama kelamaan anak juga ngerti kok kalo orang tua nya tegas. Bukan kaya tipikal yang yaudah2 aja. Jadinya anak punya senjata karna orang tuanya aja selalu ngebelain,” tulis akun @Mayrazing1.
“Harus bisa bedain mana sifat anak yang diwajarin, mana yang enggak. Kalo mereka tantrum itu naluri anak yang gabisa kita kontrol tapi bisa kita atur dan ubah. Kalo ngerusak barang orang kan ortunya bisa kontrol jadi jangan di sepelein. Be wise parents y’all,” lanjutnya. [KM-06]