Wagubsu Sambut Tawaran Jepang Soal Teknologi Pengolahan Air Bersih

Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi berfoto bersama rombongan Forum Sumatera Jepang usai beraudiensi di ruang kerjanya di kantor Gubernur Sumut Jl Diponegoro Medan, Jumat (5/12/2014).

KABAR MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menyambut hangat tawaran Forum Sumatera Jepang yang berencana akan mengembangkan teknologi pengolahan air bersih di Sumut. Teknologi tersebut dapat mendukung ketersediaan air bersih dan sehat bagi masyarakat, khususnya di daerah pesisir pantai.

Respon tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat menerima audiensi Forum Sumatera Jepang di ruang kerjanga kantor Gubernur Sumut, Jl Diponegoro Medan, Jumat (5/12/2014).

Kehadiran Forum Sumatera Jepang dipimpin Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan Yuji Hamada, Sekretaris Konjen Jepang Mariati, Ketua Forum Sumatera Jepang Tengku Kemala Intan, anggota Forum Sumatera Jepang H J Umeda, Rismaja Putra, dan Listiani Nurul Huda. Sementara Wagub Sumut didampingi Kepala Dinas (Kadis) PSDA Sumut Ir Dinsyah MM, Staf Ahli Gubsu Ir Riadil A Lubis, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Agustono dan Kepala Bidang (Kabid) Aptel Diskominfo Sumut Eli Suhaeriyah.

Dalam kesempatan tersebut, Erry menyatakan, ketersediaan air bersih hingga ke pelosok desa di Sumut belum maksimal, terutama di pemukiman masyarakat di kawasan pesisir pantai timur dan barat Sumatera.

“Jika ada teknologi sederhana dan biayanya terjangkau, ini akan menjadi solusi tepat dalam menjaga ketersediaan air bersih bagi masayarakat, baik untuk kebutuhan minum, cuci dan lain sebagainya,” sebut Erry.

Erry mengatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Sebagian daerah bahkan tidak mendapatkan air bersih olahan. Masyarakat masih memanfaatkan air alam yang ada dilingkungan pemukiman.

“Ada yang memnggunakan sumur bor. Tidak sedikit yang masih mengandalkan air sumr atau air alam,” papar Erry.

Erry menyebutkan, Indonesia Jepang telah menjalin kerjasama berbagai bidang seperti pertanian dengan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), bidang peternakan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, bidang energi dengan Pemkab Tapanuli Utara (Taput) dan kerjasama dibidang lingkungan hidup yaitu pengelolaan sampah untuk kompos dengan Pemeintah Kota (Pemko) Medan.

“Dengan terjalinnya kerjasama bidang pengolahan air bersih nantinya, hubungan Sumut dan Jepang makin harmonis,” harap Erry.

Guna merealisasikan program tersebut, Erry menyarankan Forum Sumatera Jepang menggelar workshop dengan melinatkan kelompok masyarakat yang kesulitan memperoleh air bersih, sejumlah instansi terkait seperti Bappemas, PSDA, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarukim), Dinas Pertambangan dan Energi dan instasi lainnya.

“Sebelum program ini dijalankan, ada baiknya digelar workshop agar masyarakat mengetahui bagaimana teknologi pengolahan air bersih dan manfaatnya bagi masyarakat. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersifat koordinasi dengan Pemkab dan Pemko sebagai perwakilan pemerintah pusat,” tambah Erry.

Sementara Konjen Jepang di Medan Yuji Hamada mengatakan, teknologi pengolahan air bersih tersebut merupakan rangkaian dari Project People to People untuk menunjang taraf hidup masyarakat Sumut, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir pantai yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. Teknologi ini menggunakan alat sederhana dan telah diterapkan di Jepang selama berabad-abad.

“Sebagaian alat yang digunakan dari bambu. Teknologi pengolahan air ini dapat menyuplai air tanah dari kedalaman hingga 1.400 meter. Teknologi ini tepat bagi masyarakat di daerah pantai yang kelusitan mendapatkan air bersih,” jelas Hamada.

Selain menawarkan teknologi pengolahan air bersih, Forum Sumatera Jepang juga menawarkan kerjasama bidang pengolahan perikanan laut.

“Ikan hasil tangkapan nelayan dapat bertahan hidup beberapa tahun dengan pemberian nitrogen cair dengan skala tertentu hingga mencapai suhun 290 derajat. Masyarakat nelayan juga dapat membudidayakan ikan laut hasil tangkapan sebelum dipasarkan,” ujar Hamada.

Hamada juga menyatakan rasa senang telah menjalin kerjasama bidang pengelolaan lingkungan dengan Pemko Medan, khusus pengolahan sampah menjadi kompos.

“Program ini akan mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Kompos Centre Pemko Medan akan berlokasi di kawasan Sicanang, Belawan,” papar Hamada.

Setelah menjalin kerjasama berbagai bidang di Sumut, Forum Sumatera Jepang juga membuka diri menjalin hubungan kerjasama bidang lain. Komitmen ini terbit karena Sumut memiliki banyak potensi yang belum mendapat sentuhan secara maksimal.

“Kami berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maudapat membantu dan mendorong project people to people  yang nantinya dilaksanakan di kabupaten kota di Sumatera Utara,” tutup Hamada. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.