Wagubsu : STIM Sukma Harus Cetak Lulusan Unggul dan Berkualitas

Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi bersama Walikota Medan Dzulmi Eldin menandatangi prasasti dalam acara Grand Opening gedung baru STIM Sukma, di Jl Sakti Lubis Medan, Jumat (10/4/2015).

MEDAN, KabarMedan.com | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengimbau Sekolah Tinggi Ilmu Manajement (STIM) Medan mengembangkan metode pendidikan modern dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkualitas.

Hal tersebut dikatakan Tengku Erry Nuradi pada Acara Grand Opening gedung baru STIM Sukma, Jl Sakti Lubis Medan, Jumat (10/4/2015).

Hadir dalam acara itu Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi, Koordinator Kopertis Prof Dian Armanto, Ketua Dewan Pembina Yayasan Dr H Syahrial Yusuf, Ketua STIM Sukma Wardayani SE MSi, Komisaris Nusa Group Sri Martani, Mewakili Rektor Panca Budi Mh Donni Lesmana, SKom, staf dan akademika, karyawan dan mahasiswa STIM Sukma Medan.

Dalam kesempatan itu, Erry menyatakan, dunia pendidikan tidak hanya bertujuan menciptakan manusia terampil secara teknis, tetapi harus juga mampu mencetak manusia percayaan diri, kreatif dan inovatif.

“Bahkan kita harus mampu menangkap peluang yang diciptakan oleh perubahan sehingga mampu mempengaruhi perubahan itu sendiri untuk kepentingan bangsa dan kepentingan manusia yang universal,” ujar Erry.

Secara gamblang, Erry memaparkan, dari 261 perguruan tinggi yang ada di Sumut, 157 diantaranya berada di ibukota provinsi yakni Kota Medan. Dari jumlah perguruan yang ada, hanya 84 perguruan saja yang tergolong dalam kategori sehat. Sisanya termauk kategori kurang sehat dan tidak sehat.

“Kualitas ini harus segera kita perbaiki bersama. Jika tidak, lembaga pendidikan di Sumut akan ditinggalkan. Calon mahasiswa akan berlomba-lomba kuliah ke luar kota. Ini suatu ancaman serius,” tegas Erry.

Selain kualitas, program studi (prodi) dan jurusan yang disuguhkan perguruan tinggi juga menjadi dasar pertimbangan calon mahasiswa. Demikian juga manajemen perkuliahan, alat dukung belajar mengajar dan sarana praktik mahasiswa.

“Salah satu disiplin ilmu yang pasti akan membutuhkan SDM tidak terbatas adalah prodi periklanan, baik cetak, radio, televisi dan untuk kebutuhan media online. Sumut belum memiliki perguruan tinggi yang khusus mencetak generasi muda yang menguasai dunia advertising atau periklanan,” papar Erry.

Pola dan manajemen perkuliahan juga harus terus mengalami pengembangan. Mahasiswa tidak hanya dijejali oleh teori, namun juga sarana praktik yang mendukung agar lulusan memiliki bekal menghadapi dunia kerja dan tuntutan jaman.

“Tidak jarang perguruan tinggi yang terpaksa mewajibkan calon sarjananya untuk praktik di perusahaan media massa, karena kampus sendiri tidak memiliki laboratorium dan sarana dukung praktik mahasiswa,” ujar Erry miris.

Kondisi itu, sebut Erry, sangat mempengaruhi SDM lulusan yang akan dihasilkan. Apalagi masa praktik yang diberikan hanya dalam hitungan hari. Tentu ilmu yang diperoleh sangat terbatas.

“Alangkah baiknya jika tiap fakultas memiliki sarana praktik mahasiswa mandiri. Tidak lagi menitipkan mahasiswanya ke perusahaan lain atau instansi lain,” harap Erry.

Sementara Ketua Yayasan STIM Sukma Medan, Prof Wirdayani SE MSi mengatakan, pembangunan kampus baru merupakan bagian visi STIM Sukma Medan memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa.

“Gedung yang baru ini diharapkan akan memberikan kenyamanan kepada mahasiswa dalam menjalani proses perkuliahan,” ujar Wirdayani.

Koordinator Kopertis I Sumut Aceh, Prof Dian Armanto berharap STIM Sukma Medan tidak hanya berperan melahirkan generasi muda harapan bangsa, tetapi juga mampu menelurkan SDM yang dapat membuka lapangan kerja.

“SDM yang unggul, pasti akan mampu membuka lapangan kerja. Ini menjadi harapan kita bersama. Lebih dari itu, lulusan nantinya mampu melahirkan inovasi yang dapat mengharumkan bangsa dan Negara,” harap Armanto.

Grand Opening gedung baru STIM Sukma ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng dan menerbangkan balon ke udara serta pengguntingan pita. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.