1.239 Desa di Sumatera Utara Gelar Pemilihan Kepala Desa

MEDAN, KabarMedan.com | Sekitar 1.239 desa akan segera menggelar Pemilihan Kepada Desa di Sumatera Utara. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumut, jumlah tersebut tersebar di 9 kabupaten.

Dimana, Kabupaten Asahan dengan 47 desa mengelar Pilkades pada Desember, Dairi 33 desa menggelar pertengahan November 2019, Tobasa 105 desa dijadwalkan Pilkades Desember, Nias Selatan (Nisel) dengan 459 desa pada November mendatang, Padang Lawas Utara (Paluta) dengan 169 desa akan menggelar Pilkades pada bulan depan.

“Untuk yang menggelar Pilkades pada akhir Oktober 2019 ada tiga kabupaten, yaitu Samosir dengan 96 desa , Serdang Bedagai dengan 121 desa, dan Padang Lawas dengan 100 desa,” kata Kepala Dinas PMD Sumut Aspan Sopian Batubara, Senin (21/10/2019).

Baca Juga:  Pertamina Patra Niaga Berkolaborasi dengan Kejaksaan RI Kawal Penyelesaian Proyek Strategis Terminal LPG Belawan

Dari jadwal Pilkades di beberapa kabupaten tersebut, dirinya berharap agar sosialisasi aturan pelaksanaan pilkades telah dan terus berjalan maksimal. Baik panitia dan masyarakat tentu harus memahami ketentuan yang berlaku, khususnya kepada para calon yang akan bersaing.

“Kepada para calon kepala desa diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk memajukan desa lebih baik dan sejahtera ke depan, dan tentunya bermartabat,” katanya.

Ia juga berharap, kekondusifan suasana pesta demokrasi dari mulai tahapan kampanye, pemungutan suara, penghitungan hingga penetapan calon terpilih.

Baca Juga:  Hadapi Nataru, PT KAI Lakukan Berbagai Persiapan

Sebab, katanya, masyarakat desa sejatinya memiliki hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang kuat. Sehingga jangan sampai ada friksi yang mengganggu kehangatan dan harmonisasinya.

“Jangan sampai ada friksi, karena dapat merusak hubungan kekeluargaan. Apalagi kita di desa, antara satu person ke person yang lain, terikat hubungan yang kuat dan begitu dekat. Jadi jangan hanya karena pilkades, terjadi pertentangan pendapat yang mengganggu sendi kehidupan di desa,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.