4 Kesalahan yang Bisa Membuat Pengajuan Pinjaman Online Ditolak

Semua orang pasti setuju jika tanpa tujuan yang jelas, mengajukan pinjaman bisa menjadi suatu keputusan yang berisiko dan tak seharusnya diambil.

Akan tetapi, karena desakan kebutuhan dan juga kondisi ekonomi yang tak menentu, sebagian orang mungkin terpaksa untuk mengajukan pinjaman.

Walau pun mengajukan pinjaman saat ini tidak sesulit dulu, terlebih semenjak kemunculan layanan pinjaman online langsung cair, tak sedikit orang yang masih mengalami penolakan saat mengajukannya.

Jika dicermati lebih dalam, ternyata ada beberapa kesalahan yang menyebabkan pengajuan pinjaman online tak bisa disetujui oleh penyedia layanannya.

Beberapa kesalahan tersebut bahkan terkesan sepele sehingga jarang disadari oleh pihak peminjam dan terus melakukan kesalahan tersebut berulang kali.

Nah, jika Anda salah satu orang yang sering, atau bahkan selalu tak berhasil mengajukan pinjaman online, mungkin 4 kesalahan ini tengah Anda lakukan. Apa saja?

1. Ada Data yang Terlewat atau Tidak Lengkap

Saat mengajukan pinjaman online, calon nasabah diharuskan untuk mengisi identitas pribadi dan melampirkan sejumlah dokumen yang diminta.

Sebagai contoh, umumnya, penyedia pinjaman online mengharuskan nasabah untuk melampirkan foto KTP dan juga foto selfie sambil membawa dokumen tersebut.

Biasanya, tak jarang calon peminjam asal-asalan dalam mengambil foto tersebut sehingga terlihat buram atau blur.

Dalam kondisi foto yang tidak jelas, khususnya sampai membuat identitas pada KTP tak bisa dilihat, hal tersebut bisa membuat pengajuan pinjaman online berakhir dengan penolakan.

Selain KTP, calon peminjam juga perlu melampirkan dokumen pendukung. Jika data dari dokumen pendukung dan KTP tidak sesuai, atau ada indikasi dokumen tidak valid, hal ini bisa memicu ditolaknya pengajuan pinjaman online.

Hal serupa juga bisa terjadi saat atas nama rekening tujuan pinjaman online tidak sama dengan KTP.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan kualitas dari foto KTP dan foto selfie yang dilampirkan, serta keakuratan dari dokumen-dokumen lainnya yang turut dilampirkan agar potensi pengajuan pinjaman online diterima menjadi lebih tinggi.

2. Mengajukan Pinjaman Melebihi Limit atau Plafon

Tergantung dari kebijakan masing-masing penyedia layanan atau perusahaan fintech, pinjaman online memiliki kebijakan batas atau limit kredit yang berbeda.

Secara garis besar, yang dimaksud dengan limit ini adalah batas pengajuan nominal pinjaman maksimal yang bisa didapatkan oleh peminjam.

Umumnya, plafon pinjaman tersebut ditentukan oleh skor kredit nasabah dan kondisi keuangannya. Jika Anda mengajukan pinjaman dengan jumlah lebih besar dari limit tersebut, sudah pasti pihak pemberi pinjaman akan menolaknya.

Jadi, penting bagi peminjam untuk menyesuaikan nominal pinjamannya dengan limit yang diberikan agar meningkatkan potensi pengajuan kredit online diterima.

Sebagai tips tambahan, usahakan untuk mengajukan pinjaman online dengan nominal yang sesuai dengan kebutuhan dan juga kemampuan bayar.

Hal ini bertujuan agar jumlah angsurannya nanti mampu diatasi oleh keuangan dan meminimalkan risiko gagal bayar atau kredit macet yang malah bisa menjadi sumber masalah finansial serius di masa depan.

3. Nomor Rekening Salah atau Tidak Valid

Sempat dijelaskan sebelumnya jika pengajuan pinjaman online mengharuskan pihak peminjam untuk mencantumkan nomor rekening sebagai tujuan dikirimkannya dana pinjaman.

Tentunya, sebelum menyetujui pengajuan kredit yang dilakukan calon nasabahnya, pihak pemberi pinjaman online akan mengecek status dan atas nama dari alamat rekening tersebut.

Jika tidak valid, atau memiliki atas nama yang berbeda dengan identitas di KTP yang dilampirkan, hal ini bisa membuat proses pengajuan kredit online terhambat.

Cek kembali juga bahwa nomor rekening yang dilampirkan benar guna menghindari risiko kesalahan kirim dana pinjaman yang bisa menjadi petaka bagi peminjam.

4. Nomor Kontak Debitur atau Kontak Darurat Tidak Bisa Dihubungi

Kesalahan terakhir yang bisa menjadi penyebab pengajuan pinjaman online tak kunjung diterima adalah nomor kontak maupun kontak darurat tidak aktif atau tidak bisa dihubungi.

Perlu diketahui jika salah satu proses verifikasi terkait keaslian data calon peminjam pinjaman online adalah dengan menelepon pihak tersebut.

Dalam kata lain, jika proses verifikasi ini tidak bisa dilakukan, pihak pemberi pinjaman tentu tidak bisa mengabulkan pengajuan pinjaman tersebut. Oleh karena itu, usahakan untuk mencantumkan nomor kontak debitur dan kontak darurat atau penjamin yang valid serta bisa dihubungi.

Selain itu, jika diminta untuk memberikan nomor kontak kantor atau tempat kerja, pastikan untuk menginformasikannya ke pihak terkait terlebih dahulu.

Tujuannya agar panggilan telepon dari pihak pemberi pinjaman tidak ditolak atau dialihkan yang bisa membuat pengajuan pinjaman online terhambat.

Walaupun Terkesan Simpel, Pinjaman Online Tetap Memiliki Proses Pengajuan yang Ketat

Dibandingkan dengan produk pinjaman lainnya, pinjaman online dinilai memiliki proses pengajuan yang simpel dan tak memakan banyak waktu.

Meski begitu, proses pengajuan pinjaman online masih tergolong ketat dan melalui berbagai proses verifikasi.

Nah, agar hal tersebut tidak sampai terjadi, pastikan untuk menghindari 4 kesalahan mengajukan pinjaman online di atas, ya! [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.