46.236 Ekor Babi Mati Akibat Virus Hog Cholera di Sumut

MEDAN, KabarMedan.com | Hingga kini tercatat sudah 46.236 ekor babi mati sejak merebaknya virus hog cholera dan africa swine fever (ASF) di Sumatera Utara sejak September 2019. Bio security tetap dilakukan karena belum ada di manapun vaksin untuk membasmi virus tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Azhar Harahap mengatakan, saat ini masih ada terjadi kematian babi di beberapa kabupaten, seperti Batubara, Tanjungbalai maupun Karo. Namun, angkanya sudah tidak seperti pada akhir tahun lalu.

“Iya masih ada kematian di situ. Tapi tidak seperti dulu lagi,” katanya, Senin (10/2).

Ia mengatakan, langkah yang masih bisa dilakukan untuk mengantisipasi menyebarnya virus hog cholera dan ASF adalah dengan bio security.

Baca Juga:  Resmi Terbentuk, Forwakum Sergai Siap Jadi Garda Terdepan Informasi Hukum

Langkah-langkah yang dilakukan yakni membatasi lalu lintas ternak, tidak saling berkunjung khususnya di kandang yang terjadi kematian akibat hog cholera dan ASF. Serta, tidak membuang bangkai ke sungai maupun ke hutan, serta menjaga sanitasi kandang dan ternak.

“Iya langkah bio security itu harus dilakukan agar tidak meluas penularanya,” ujarnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Muhaimin mengatakan, vaksin yang sudah ada sampai saat ini adalah untuk menangani virus hog cholera. Sementara untuk virus ASF, masih belum ada. Sehingga salah satu caranya adalah adalah dengan bio security.

Baca Juga:  Lebih dari 150 Kader GP Ansor-Banser Sumut Ikuti Kemah Aswaja di Deli Serdang

“Itu cara yang bisa dilakukan. Karena belum ada vaksin untuk ASF. Kalau Hog Cholera ada. Jadi ya dengan bio security itu,” jelasnya.

18 kabupaten yang tercatat terjadi kematian akibat vitus hog cholera dan ASF, yaitu Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Batubara, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Karo, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan,  Samosir, Toba Samosir, dan Dairi. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.