MEDAN, KabarMedan.com | Polisi menangkap seorang pria berinisial SL alias Kakek (59) karena diduga membunuh Painem (53).
Korban ditemukan tewas di rumahnya di Bandar Baru, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Kamis (2/7/2020).
“Motifnya cemburu, itu keterangan tersangka. Jadi tersangka mengaku punya hubungan asmara dengan korban,” kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko dalam paparannya, Kamis (9/7/2020).
Riko mengatakan, peristiwa berawal saat tersangka mengetahui korban berada di dalam rumah bersama seorang pria berinisial D.
Merasa cemburu, tersangka masuk ke rumah melalui jendela. Di situ SL diduga melontarkan kata-kata tidak layak.
Korban dan D lalu mengejar tersangka. Namun, tersangka bersembunyi di sekitar lokasi. Anak dan menantu korban lalu datang. Setelah mengetahui apa yang terjadi, mereka mencoba melakukan pencarian, namun tersangka tidak ditemukan.
“Saat ketiganya mencari, tersangka mendatangi rumah korban dan cekcok mulut. Tersangka lalu menarik rambut korban sehingga jatuh. Kemudian mencekik dan membekap hingga 15 menit, kepalanya diinjak sampai meninggal dunia,” ujarnya.
Pelaku lalu melarikan diri ke hutan sekitar rumah korban. Anak dan menantu yang mengetahui korban meninggal dunia kembali mencari tersangka.
Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pancur Batu. Petugas Satreskrim Polrestabes Medan dan Polsek Pancur Batu yang mendapat laporan turun ke lokasi. Petugas lalu melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku kurang dari 8 jam.
“Kurang dari 8 jam berhasil menangkap SL di daerah Pramuka, Sibolangit. Tersangka dikenakan 338 KUHP dan 351 ayat 3 KUHP,” jelasnya.
Menantu korban, Ferdi Ginting mengucapkan terima kasih kepada Polsek Pancur Batu dan Polrestabes Medan karena telah mengungkap kasus tersebut. “Terima kasih, kami berharap korban dihukum mati,” pungkasnya.
Ditinggal Istri ke Malaysia dan Minta Balik Uang Kencan
Tersangka SL (59) mengaku tidak tahu harus menjawab apa saat ditanya bagaimana perasaannya setelah membunuh Painem (53).
Ia mengaku punya alasan atas perbuatannya. Tak hanya karena merasa cemburu.
“Gimana (bagaimana) mau menjawab ya,” katanya.
Ia mengatakan, selama 2 bulan belakangan menjalin hubungan asmara dengan P (53). Seringnya bertemu membuatnya jatuh cinta dengan korban.
Hingga pada hari nahas itu dirinya melihat korban bersama dengan seorang pria berinisial D.
Ia lalu mendatangi rumah itu sembari marah-marah. Namun, kemarahannya dibalas korban dan D yang lalu mengejarnya.
Saat itu, tersangka bersembunyi di sekitar rumah yang sebelumnya merupakan hotel melati. Mengetahui dikejar beberapa orang, ia lalu mendatangi korban dan berniat meminta maaf sekaligus bertanya.
“Saya minta maaf dan bertanya, mau apa tidak sama aku. Kalau tidak, kembalikan uang yang udah kukasih. Uang itu kukasihkan ke dia sebelumnya, Rp 250.000. Itu (uang) jatah kencan,” katanya.
Tersangka mengaku awalnya tidak ingin membunuh korban. Ia hanya meminta korban diam, namun korban tetap beteriak-teriak.
“Dari pada aku dipukuli orang yang datang karena nengok aku di rumah, bagus kudiamkan aja dia. Matikan saja dia,” katanya.
Tersangka mengaku, hanya tinggal bersama dengan 3 orang anaknya yang sudah berusia dewasa. Namun, baru satu anak perempuannya yang berumah tangga.
Sementara istrinya sudah 7 tahun pergi ke Malaysia sebagai pembantu rumah tangga dan tidak pernah pulang.
“Sekalipun tak pernah pulang. Katanya dulu pergi untuk bantu-bantu ekonomi keluarga, tapi tak pernah kirim uang ke sini,” pungkasnya. [KM-05]