Kunjungan Kapal Baruna Jaya 1 Tandai Lanjutan Kerjasama Maritim AS dan Indonesia

Kapal Baruna Jaya 1

MEDAN, KabarMedan.com | Kapal Penelitian “Baruna Jaya 1” melakukan kunjungan ke Padang, Sumatera Barat, dari 29 – 30 April 2015, dengan misi penelitian yang dipimpin oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dibangun di atas kerjasama Amerika Serikat – Indonesia dan menyoroti jenis kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi yang termasuk didalam Kemitraan Komprehensif Amerika Serikat – Indonesia.

Kunjungan ini menandai fase berikutnya dari kerjasama Amerika Serikat – Indonesia untuk memahami lebih baik dari variabilitas laut – iklim dan bagaimana hal itu mempengaruhi kita semua.

Turut pula bergabung dua ilmuwan Amerika dari Administrasi Nasional Kelautan dan Atmosfer (NOAA) dengan tim Baruna Jaya 1. NOAA memiliki sejarah panjang dari hubungan yang produktif dengan membangun lembaga-lembaga Indonesia dengan dukungan yang kuat yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kelautan dan BMKG. Kapal ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dengan BMKG dalam mendukung kegiatan bersama pada pengamatan laut dan dukungan atas layanan iklim.

“Saya sangat senang bahwa NOAA hadir disini dan bermitra dengan Indonesia sebagai bagian dari pekerjaan NOAA untuk meningkatkan pengamatan iklim laut global. Kita tahu penelitian bersama ini akan membantu membangun lautan yang berkelanjutan bagi dunia. Amerika Serikat memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi lautan dan untuk membantu Indonesia maju dalam bidang kemaritiman dengan melestarikan keanekaragaman hayati laut, meningkatkan ketahanan pangan bagi jutaan orang melalui perikanan berkelanjutan, dan menghalangi penangkapan ikan yang ilegal, tidak diatur dan tidak dilaporkan (IUU),” kata Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera, Robert Ewing.

Penelitian gabungan dari Kapal Baruna Jaya 1 akan membantu memahami interaksi kompleks antara lautan dan atmosfer dan juga akan membantu lebih baik dalam memprediksi perubahan iklim jangka panjang dan dampaknya. Hal ini sangat penting dan perlu, mengingat tiga perempat dari planet bumi dan dua pertiga dari Indonesia adalah lautan.

“Jutaan orang tergantung pada laut untuk sebagai mata pencaharian mereka dan untuk ketahanan pangan. Laut juga penting untuk menjaga lingkungan dan lautan Indonesia, yang juga adalah rumah bagi berbagai macam kehidupan laut. Namun, sumber daya laut juga terancam rusak pada tingkat dimana banyak yang tidak menyadarinya,” ucap Ewing.

Informasi yang didapat dari penelitian yang dilakukan kapal ini juga akan dapat membantu memprediksi dan memberikan perkiraan atas hujan yang tidak teratur, yang dapat membantu pengambil-keputusan dan pembuatan-kebijakan dengan tepat sehingga bisa langsung berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.