Ditolak Singapura, Edy Rahmayadi Sebut Ustaz Abdul Somad Ulama Panutan

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama Ustaz Abdul Somad

MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengunggah momentum kebersamaannya dengan Ustaz Abdul Somad. Hal itu pun menjadi sorotan, sebab baru-baru ini UAS ditolak oleh Singapura sebab dituding menyebarkan ajaran ekstrimis.

Ternyata, Edy mengunggah foto tersebut dalam rangka mengucapkan selamat di hari kelahiran UAS. Ia pun memberikan kesan baik terhadap sosok UAS pada caption postingannya di Instagram.

“Selain seorang ulama panutan, beliau juga sudah seperti sahabat bahkan keluarga saya sendiri, sikap tawadhu’ dan keluasan ilmu beliau merupakan inspirasi bagi kita semua agar selalu semangat untuk belajar agama serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tulis Edy pada Rabu (18/5/2022).

“Selamat Ulang Tahun kepada Al Mukarrom Al Ustadz H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D yang ke 45 tahun, semoga diberikan umur yang panjang, kesehatan serta kekuatan dalam mengabdikan diri kepada agama, bangsa dan negara, dan senantiasa berada dalam lindungan dan Rahmat Allah SWT…Amiin YRA..Barakallah fi Umrik..,” lanjutnya.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

Sebelumnya, UAS dikabarkan telah ditolak masuk ke Singapura. Hal itu pun dibenarkan oleh UAS, dan ia mempertanyakan alasan penolakan tersebut. Bahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah mengirimkan nota diplomatik ke Pemerintah Singapura sebagai bentuk upaya menjawab pertanyaan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Singapura melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)-nya atau Ministry of Home Affairs (MHA) mengungkap alasan penolakan terhadap kedatangan Ustaz Abdul Somad ke negaranya.

UAS dianggap kerap menyebarkan ajaran yang tidak dapat diterima oleh masyarakat yang hidup beragam.

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras, multi-agama Singapura,” katanya.

Baca Juga:  Polres Serdang Bedagai Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu

Bahkan, Singapura menyoroti ceramah UAS yang membahas tentang bom bunuh diri dalam konteks konflik antara Israel dan Palestina.

“Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi syahid,” lanjut pihak Kemendagri Singapura.

UAS juga dianggap telah merendahkan umat agama lain dengan menyebutnya secara terbuka dengan sebutan kafir. Singapura juga mengungkit ceramah UAS yang pernah membahas mengenai salib agama Kristiani.

“Dia juga membuat komentar yang merendahkan penganut agama lain, seperti Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir. Selain itu, Somad juga secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir,” tulis Pemerintah Singapura. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.