Tambang Emas Martabe Berkontribusi Rp 1,24 Triliun Bagi PDRB Tapanuli Selatan

PADANGSIDEMPUAN, KabarMedan.com | PT Agincourt Resources, sebagai pengelola Tambang Emas Martabe, berkontribusi terhadap penciptaan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar Rp 1,24 triliun sepanjang 2010 – 2015.

Hal ini sesuai dengan Laporan Akhir Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal Tambang Emas Martabe yang dilakukan LPE`M-FEBUI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia). Untuk tingkat Provinsi Sumatera Utara, PT Agincourt Resources berkontribusi sebesar Rp 4,7 triliun terhadap PDRB Provinsi di periode yang sama.

Demikian disampaikan dalam Seminar Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PT Agincourt Resources di hadapan perwakilan pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan masyarakat, BPKM tingkat nasional, akademia, perwakilan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia, organisasi kemasyarakatan, dan media di Hotel Mega, Padangsidimpuan pada Selasa (21/2/2017) kemarin.

“Sebagai perusahaan tambang yang bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bersama masyarakat di wilayah operasional, hasil studi ini memberikan data-data terukur yang menunjukkan Tambang Emas Martabe memberikan kontribusi substansial terhadap laju perekonomian di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Sumatera Utara. Laporan studi Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal ini menegaskan pandangan bahwa produksi dan penciptaan lapangan pekerjaan yang meningkatkan pendapatan masyarakat merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,’ kata Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Tim Duffy.

PT Agincourt Resources berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga di Kabupaten Tapanuli Selatan yakni Rp 400 miliar sepanjang 2010 – 2015 atau sekitar Rp 66 miliar per tahun. PT Agincourt Resources juga berhasil menciptakan peluang lapangan pekerjaan untuk Kabupaten Tapanuli Selatan 13.267 orang-tahun sepanjang 2010-2015 atau sekitar 2.211 orang-tahun per tahunnya.

Untuk kontribusi fiskal, PT Agincourt Resources terhadap Kabupaten Tapanuli Selatan pada periode produksi 2012 – 2015 mencapai Rp 61 miliar, sehingga total kontribusi PT Agincourt Resources terhadap Kabupaten Tapanuli Selatan pada 2008 – 2015 mencapai Rp 65,1 miliar.

Baca Juga:  Kajari Sergai Terima Penghargaan Keberhasilan Tim PAKEM Menjaga Kerukunan Beragama Sepanjang Tahun 2024

Survei lapangan LPEM – FEBUI yang bekerjasama dengan FEB – USU (Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Sumatera Utara) di 2015 ini, dilakukan terhadap kondisi sosial-ekonomi di 10 desa lingkar tambang, di Batang Toru.

Berdasarkan data demografi menunjukkan bahwa Desa Sumuran memiliki populasi yang terbesar, Desa Aek Pining yang memiliki jumah rumah tangga yang besar, dan Desa Telo yang memiliki jumlah populasi terbesar di usia produktif. Lebih dari separuh jumlah responden atau 56 persen warga di sekitar lingkar tambang memiliki rumah pribadi. Sementara itu, tingkat partisipasi pendidikan di level SD, SMP, dan SMA mencapai 90 persen.

“Penelitian ini antara lain bertujuan untuk mengestimasi dampak ekonomi berupa penciptaan nilai tambah bruto, pendapatan rumah tangga, dan kesempatan kerja di tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Menghitung potensi penerimaan negara (fiskal) baik bagi pemerintah pusat maupun daerah, dan melakukan survei sosial ekonomi terhadap sampel responden di 10 Desa di Kecamatan BatangToru tentang dampak kehadiran PT Agincourt Resources,” ujar Dr. Widyono Soetjipto, pemimpin studi ini.

Penelitian ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis dampak ekonomi makro dilakukan dengan menggunakan metode Input-Output (I/O). Sedangkan analisis dampak fiskal menggunakan model fiskal LPEM-FEBUI. Analisis dampak mikro di tingkat desa dilakukan dengan menggunakan data primer dari survei lapangan.

Studi dilakukan tim peneliti yang terdiri dari Dr. Widyono Soetjipto, Dr. M. Haley Yudhistira, Farma Mangunsong, SE. MSE, Desi Setia Destriati, SSi., Denny Irawan, SE, danNanda, SSi., di bawah supervisi Dr. Riatu M. Qibthiyyah dan Dr. Kiki Verico sebagai Board of Director LPEM-FEBUI. Sementara tim FEB-USU dipimpin oleh Wahyu Ario Pratomo, SE.MEc.

Baca Juga:  Kajari Sergai Terima Penghargaan Keberhasilan Tim PAKEM Menjaga Kerukunan Beragama Sepanjang Tahun 2024

Selain kontribusi di bidang ekonomi dan fiskal, menginjak tahun kelima masa operasional penuh Tambang Emas Martabe berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kapasitas petani, kaum perempuan dan pemuda remaja serta pembangunan infrastruktur di 15 desa lingkar tambang untuk meningkatkan akses dan kualitas kehidupan masyarakat.

“Tambang Emas Martabe terus mengimplementasikan komitmen keberlanjutan kami untuk sukses mengelola beragam pencapaian, termasuk operasi yang aman dan efisien, dampak lingkungan, serta memastikan bahwa keberadaan kami memberikan manfaat sosial positif jangka panjang bagi para pemangku kepentingan setempat hingga bertahun-tahun ke depan,” ucap Tim Duffy.

Acara seminar dibuka Wakil Bupati Tapsel Ir Aswin Siregar dan dihadiri oleh perwakilan manajemen PT AR, General Manager Operasional Ed Cooney. Seminar yang dipandu moderator, Agus Suriadi dari USU, ini menghadirkan narasumber Direktur Wilayah I BKPM Agus Joko Saptono dengan judul presentasi ‘Investasi Tapanuli Selatan’, Wahyu Ario Pratomo dari Fakultas Eknomi dan Bisnis USU dengan judul presentasi ‘Dampak Pertambangan Emas Terhadap Perekonomian Kabupaten Tapsel’, Stevi Thomas selaku Deputi General Manager General Affairs PT AR dengan judul presentasi ‘Tanggung Jawab Sosial PT AR’, dan Widyono Soetjitpto bersama M. Halley Yudhistira dari LPEM – FEB UI untuk ‘ANalisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PT AR’. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.