MEDAN, KabarMedan.com | Menjadi mahasiswa yang berprestasi adalah dambaan para mahasiswa. Sama halnya dengan Isron Hasibuan, pria kelahiran Paranjulu, 19 September 1995 yang telah menjadi seorang mahasiswa yang menginspirasi.
Isron yang masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan Matematika stambuk 2013 Fakultas MIPA USU, berasal dari keluarga yang sederhana dan dibesarkan hanya dengan seorang ibu karena ayahnya sudah meninggal dunia sejak ia masih berumur 5 tahun akibat kecelakaan tabrak lari dan meninggal ditempat kejadian.
Namun hal ini tidak mengecilkan tekad Isron untuk melanjutkan pendidikan yang setinggi-tingginya. Semangatnya yang luar biasa tidak sia-sia melainkan membuahkan hasil yang memuaskan. Mahasiswa perantauan ini sudah terbiasa hidup mandiri sejak kecil. Hingga saat ini ia mampu membiayai hidupnya sendiri bahkan sudah bisa memberikan uang kepada ibunya tercinta dari prestasi yang ia dapatkan.
Bermula dari titik awal yaitu menjadi seorang MC biasa dan sekarang menjadi sebuah hoby yang menghantarkannya menjadi mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik mau pun non akademik. Dalam bidang akademik, Isron mendapat juara 1 essay matematika tingkat nasional. Dalam bidang non akademik, Isron sering sekali mengikuti perlombaan musabaqah tilawatil quran dan mendapatkan juara 3 se-universitas dan masih banyak lagi prestasi yang ia dapatkan.
Bukan hanya berprestasi, Isron juga sangat aktif di beberapa organisasi. Menjadi Master of Ceremony merupakan salah satu hobinya. Dia sangat senang apabila dapat memandu suatu acara dengan sukses.
“Kalau ditanya acara apa aja yang sudah pernah saya pandu, saya lupa karena sudah banyak acara yang saya pandu. Tapi saya memang sering memandu acara olimpiade siswa tingkat Sumatera Utara. Dan pada acara SI Games USU 2016 kemarin, honor saya mencapai 1 juta dalam satu hari, itulah honor tertinggi saya saat ini dengan waktu yang singkat,” ujarnya.
Banyak kegiatan yang ia lakoni tidak membuat prestasi dan IPK-nya menurun. Selain aktif memandu acara olimpiade, ia juga pernah memandu acara tingkat nasional pada lomba karya tulis nasional “INSTINC” yang diselenggarakan oleh Departemen Fisika USU selama 3 hari di bulan oktober 2016 silam.
Isron juga pernah memandu acara seminar internasional di gelanggang mahasiswa USU dengan pembicara utama dari Amerika dibarengi dengan pembicara dari berbagai universitas di Indonesia seperti ITB, UI dan sebagainya pada acara “Seminar SiManTap” yang rutin dilakukan oleh “Indo MS” dengan tuan rumah Departemen Matematika Universitas Sumatera Utara tahun 2016.
Saat ini Isron menjabat sebagai Ketua Forum Negarawan Muda Regional Indonesia. Isron juga turut andil menjadi seorang relawan yang mengajar di perkampungan-perkampungan yang jauh dari kota dan keterbatasan secara finansial.
Ia juga memiliki hobi menulis sejak kecil, ia sering menulis cerita-cerita fiksi dan sering mengirimkan hasil ceritanya ke media. Isron juga sering mengikuti perlombaan menulis karya ilmiah dalam bentuk essay. Yang paling membanggakan adalah dibukukannya karya cerita pendek yang berjudul “Aku dan Perjalanan Hidupku” yang dirangkum dalam buku “Langkah Tak Beraturan” oleh Gamadiksi USU. Cerita pendek tersebut bercerita tentang kisah hidupnya yang menginspirasi.
Pria muda berprestasi keturunan Batak ini, pernah menjadi juara 1 Nasional pada lomba essay matematika terapan dalam acara “Matematika Fair” yang diselenggarakan oleh HMJ Matematika Universitas Negeri Medan pada september silam.
Selain itu, ia juga berbakat dalam kepenulisan bernuansa Islam,hal itu terbukti lewat tulisannya pada cabang Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Quran dengan topik “Gender Dalam Perspektif Al-Quran” membuatnya menjadi juara 2 dalam rangkaian acara MTQ Kabupaten Deli Serdang ke-50 tahun 2017.
”Segala hal rupanya dapat dipelajari dan coba sajalah. Ketika saya sendiri hampir tidak mempercayai kemampuan saya, tetapi kemauan dan niat yang mengebu-gebu mampu mematahkan semua ini,” ungkap Isron.
Pada tahun 2015 lalu, ia pernah menjadi delegasi USU pada Musyawarah Kerja Kerja Nasional Jaringan Rohis Mipa Nasional (Musykernas JRMN) di Universitas Negeri Yogyakarta. Disusul tahun 2016, ia juga jadi delegasi dalam acara yang sama di Universitas Andalas, Sumatera Barat dan menjadikannya sebagai Koordinator Wilayah Sumatera Utara hingga sekarang.
Pria yang sekarang juga menjabat sebagai Ketua “School For Nation Leader, Forum Negarawan Muda Indonesia regional Sumatera ini, juga dikenal dengan sosok yang supel dan memiliki banyak teman dari berbagai Universitas di Indonesia.
Tak hanya aktif di bidang public speaking, menulis dan forum kepemudaan namun mahasiswa Bidik Misi ini juga aktif dalam kegiatan sosial. Salah satunya dalam kegiatan sosial adalah, keaktifannya menjadi volunteer pada lembaga amil zakat “Ulil Albab”.
“Menjadi mahasiswa itu harus unggul setidaknya dalam 3 hal, yakni prestatif, organisasi dan kontribusi sosial,” ujarnya.
Mejadi pemateri atau lebih tepatnya pemberi motivasi bagi adek-adek yang berada di kaki gunung Sinabung adalah kegiatan rutin yang sering isron lakoni bersama volunteer lainnya lewat “Demo Sains, Mendongeng, Tebar Qurban”, serta memotivasi terkait kiat untuk bersyukur dan sukses.
Ia juga aktif jadi pembicara dan instruktur pada pesantren kilat ketika bulan Ramadan tiba di berbagai sekolah yang ada sekitar Kota Medan bersama sahabat lain di Ulil Albab. Finalis Duta Bahasa 2017 ini juga sedang sibuk mengerjakan tugas akhirnya.
“Meskipun jarum jam seolah lebih kencang mengejarmu namun manfaatkanlah waktu tersebut, karena dia tidak akan pernah kembali menyapamu. Menginspirasi itu jauh lebih penting dari sekedar berprestasi jadilah agen of changes, ubah duniamu dan perduli akan sekitarmu,” pungkasnya. [KM-01]