MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengimbau, para Pemerintah Daerah yang menjadi pemegang saham di PT Bank Sumut untuk tidak ragu menambah penyertaan modalnya.
Hal ini diungkapkan Gubernur usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), di Gedung Bank Sumut, Jl Imam Bonjol No 18 Medan, Sabtu (3/6/2017).
“Laba bersih Bank Sumut sepanjang tahun buku 2016 adalah yang terbesar dalam sejarah berdirinya Bank Sumut selama 52 tahun, yaitu tercatat sebesar Rp584,5 miliar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 25,7%,” ujar Erry.
Dalam kesempatan itu, Gubsu yang merupakan Pemegang Saham Pengendali, juga mengharapkan, untuk meningkatkan pertumbuhan kredit maka Bank Sumut jangan semata hanya mengandalkan proyek pembangunan di Sumut, melainkan harus turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan kredit kepada UMKM.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) Bank Sumut yang tercatat pada triwulan I kecenderungannya meningkat yakni 5,65 persen, ini dikhawatirkan bisa melampaui ambang batas yakni 6 persen.
“Kita harapkan NPL pada Desember 2016 lalu sebesar 4,7 persen ini dapat dipertahankan sehingga tidak berada melewati batas,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengimbau Pemerintah Daerah untuk tidak ragu menambah setoran modalnya di Bank Sumut.
“Deviden Bank Sumut itu bahkan lebih besar dari Deposito. Karena Return on Equity (ROE) tahun 2016 mencapai 24,84%. Jadi tidak ada alasan bagi Pemerintah Daerah untuk tidak menambah penyertaan modalnya di Bank Sumut,” pungkas Erry. [KM-01]