Produksi Video Klip OST Haji Asrama Rampung

MEDAN, KabarMedan.com | Estafet produksi film Haji Asrama (HAS) terus bergulir menyusul telah selesainya garapan video klip sebagai original soundtrack film besutan sutradara asal Sumatera Utara, Onny Kresnawan.

Penggarapan video theme song berjudul “Hati dan Jiwa Ku” atau disingkat HaJi Ku ini, mengambil tempat di Pulau Paropo, salah satu lokasi wisata ikonik Danau Toba di perbatasan Desa Paropo dan Desa Silalahi III, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumut.

Onny yang turun langsung sebagai pengarah produksi video klip ini mengatakan dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penggarapan, disamping ingin menunjukkan keindahannya, juga dikarenakan mengandung filosofi. Sesi pengambilan gambar dilakukan sehari penuh, pada Sabtu (12/5/2018).

“Alhamdulillah, cuaca cukup bagus. Jadi kita bisa menuntaskan produksi video klip dalam satu hari. Meskipun sebenarnya kita sudah mengagendakannya dua hari untuk penggarapannya. Dalam proses menggapai puncak kesuksesan butuh perjuangan hingga pada akhirnya tetap berserah diri pada-Nya,” kata Onny, yang juga Koordinator Komite Film Dewan Kesenian Sumatera Utara ini.

Onny bercerita, proses penggarapannya OST Haji Asrama diawali dengan mendalami lirik lagu yang diciptakan Heru Sinar, seorang musisi lokal Medan.

“Dari sebuah perenungan, akhirnya saya menetapkan sebuah konsep yang disesuaikan dengan tema lagu yang kemudian diberi judul HaJi atau Hati dan Jiwaku,” sebutnya.

Pertemuan Onny sendiri dengan Heru Sinar diawali dari hasil diskusi tim Film HAS bahwa ada kebutuhan theme song.

“Kami mencari, selalu mencari dan membuka ruang bagi kawan-kawan musisi lokal yang ingin ikut berkontribusi. Ada beberapa yang menyatakan siap ingin berpartisipasi, tapi akhirnya hanya Heru Sinar dan kawan-kawanlah yang terus menunjukkan komitmennya pada HAS hingga ke proses dapur rekaman,” tandas Onny.

Onny menilai lagu HaJi Ku sangat tepat menjadi theme song film sosial religi HAS. Tidak hanya soal pemilihan lagu. Dalam pemilihan gaun talent wanita, Onny juga menyesuaikan dengan nuasa Batak Toba, namun tak menghilangkan kesan Muslimah-nya.

“Setelah Heru Sinar mendengarkan pada saya lagunya, saya jatuh hati pada karakter suara Heru yang punya pembeda dari vokalis lainnya. Terlebih saya pikir dan yang saya tahu, penyanyi solo religi sangat minim di Medan. Maka tak heran bila kami cukup punya alasan kuat untuk mengajak Heru bergabung bersama HAS,” katanya.

Heru, sebagai leader Sinar Band, mengatakan senang bisa dipercaya dan dilibatkan sebagai pengisi lagu utama Film HAS.

“Awal mulanya saya bertemu dengan Bang Onny dan juga Bang Ilham. Dia bilang mau buat film sosial religi. Berbincang-bincang, langsung tanya ada lagu. Saya tunjukkan lagu. Kebetulan lagu sudah sejak 2008. Lalu saya ubah di reff dan akhirnya menjadi seperti ini. Awalnya judulnya Duhai Hati dan Jiwa. Kemudian muncul ide dari salah satu tokoh di film, Pak Mahmud namanya. Dia bilang ke saya, bagaimana kalau kita ubah jadi Hati dan Jiwa Ku disingkat jadi Haji Ku. Bungkus saya bilang,” tukas Heru.

Heru mengaku tertarik terlibat tertarik karena ada kesamaan dengan genre music yang selama ini dia usung bersama timnya, yakni etnik religi.

“Semoga sukses, dan mendapat berkah dari Allah serta bisa dinikmati oleh orang banyak,” ujar Heru diamini personil.

Co.producer Film HAS yang turut hadir pada pembuatan video klip HaJi Ku, Erwin Zaini, menyatakan kesalutannya terhadap kru yang dengan keterbatasannya tapi tetap bisa profesional.

“Semangat semua di balik keterbatasannya, tapi tidak mengurangi profesionalisme mereka. Kalau diniatkan dari awal dengan yang baik dan saya juga ikuti dari awal, saya harap ini sukses dan menjadi cikal bakal kebangkitan film Sumut,” ujar Erwin yang juga menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan Bank Sumut ini.

Dikatakannya, hadirnya Film HAS merupakan sesuatu yang positif. Idealisme kawan-kawan merupakan salah satu momentum untuk menaikkan perfilman Sumut.

“Dengan dana yang terbatas, tapi dengan semangat gotong royong ini bisa berjalan. Saya melihat ada kepedulian teman-teman untuk saling membantu mewujudkan cita-cita. Apalag ini bertema religi. Ini sesuatu yang baik untuk kita dukung,” ujarnya.

Film HAS berkisah tentang dua karakter yang bertolak belakang, yaitu Mahmud dan Burhan, diantara perjalanan dunia dengan spiritual dalam proses “mencari” Tuhan. Dengan dibalut muatan moralitas, spiritual serta humanis yang khas, Film HAS juga dikemas dengan nuansa jenaka gaya Medan yang plural serta seni, budaya dan keindahan alam yang mungkin luput dari banyak orang. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.