Akbar Himawan Buchari Bantah Ikut Terkena OTT KPK

Tangkapan layar IG story @akbarbuchari | foto : ist.

MEDAN, KabarMedan.com | Anggota DPRD Sumut, Akbar Himawan Buchari, membantah kabar bahwa dirinya ikut terkena operasi tangkap tangan oleh KPK saat menangkap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, pada Rabu dini hari (16/10/2019).

Pada Rabu malam (16/10/2019) sekitar pukul 21.00 WIB, Akbar terlihat mengupdate Instagram story-nya.

“Alhamdulillah sehat-sehat,” tulisnya.

Dalam IG story di akun-nya @akbarbuchari tersebut, terlihat Akbar sedang berada di sebuah mobil bersama beberapa orang teman-temannya.

Ketika dikonfirmasi, Akbar mengaku, jika dirinya sedang berada di Singapura untuk cek kesehatan saat OTT terjadi.

Baca Juga:  MNC Play Resmi Bermigrasi Secara Penuh ke Indosat HiFi, Tawarkan Internet Rumah Berkualitas dan Dapat Diandalkan

“Kaget saya dengar berita-berita itu. Saya cek kesehatan tadi pagi di Singapura,” katanya.

Akbar mengaku, HP-nya tidak aktif karena dirinya sedang di luar negeri.

“HP saya mati sebenarnya, karena saya sedang di luar negeri. Saya pakai nomor Malaysia,” ujarnya.

Dia mengaku, tahu kabar tersebut saat diberitahu sahabatnya.

“Jadi tadi ditelpon teman saya katanya sudah santer beritanya ikut terjaring. Padahal saya dari kemarin enggak ada ikut. Saya enggak pernah terlibat sama siapa pun yang ada di situ (yang diamankan KPK=red). Saya sebelumnya dari Jakarta, berangkat ke Kuala Lumpur,” ungkapnya.

Baca Juga:  Komitmen Terhadap Keselamatan Perjalanan KA, Petugas KAI Rutin Cek Kesehatan Sebelum Dinas

Akbar menyebutkan, saat ini sudah berada di Jakarta. Dia pun akan membuat klarifikasi soal berita tersebut.

“Iya nanti akan buat klarifikasi dan konferensi pers,” tukasnya.

Politisi dari Partai Golkar ini sebelumnya dikabarkan ikut terkena OTT bersama Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, yang ditangkap KPK bersama 6 orang lainnya.

Pihak KPK sendiri hingga saat ini belum mengumumkan siapa nama ke-6 orang yang ikut terseret OTT. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.