MEDAN, KabarMedan.com | Sebanyak 55 guru penggerak di Kota Medan khusus tingkatan SD diblokir oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penyebab pemblokiran ini adalah adanya mutasi yang dilakukan oleh Pemko Medan setelah guru tersebut mengikuti pelatihan program guru penggerak.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution berharap Mendikbudristek Nadiem Makarim bersedia membuka blokir 55 guru SD yang telah tercatat sebagai guru penggerak. Ia juga meminta maaf kepada Nadiem.
“Yang paling penting yang saya sampaikan, guru penggerak mohon izin guru kami, ingin kami sampaikan guru PAUD ada 11 yang masuk program guru penggerak, SD 55, SMP ada 40. Namun, kami ingin menceritakan masalah guru penggerak ini kesalahan dari internal kami sendiri, sampai hari ini khusus guru penggerak di Medan diblokir dari Kementrian,” jelas Bobby, Selasa (26/10/2021).
Bobby menuturkan, guru yang telah mendapat pelatihan program guru penggerak tidak boleh dimutasi. Sebab, sudah ada komitmen sebelumnya dengan Kemendikbudristek.
“Memang ada kesalahan di kami, saat mutasi kemarin guru yang sudah mendapat pelatihan guru penggerak mendapatkan mutasi, jadi sampai hari ini guru penggerak diblokir. Namun sudah kami data, dari Plt Kadis Pendidikan dan Wakil Wali Kota sudah bertemu Dirjen dan akan diupayakan membuka blokir,” tuturnya.
Bobby mengakui, untuk guru SMP dan PAUD tidak ada masalah. Ke depan ia akan mengikuti komitmen yang telah dibuat oleh Kemendikbudristek dengan lebih baik lagi. [KM-07]