BBM Naik, Mahasiswa Terancam Tidak Tamat Kuliah

KABAR MEDAN | Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 2000 yang dilakukan pemerintahan Jokowi – JK, tidak hanya semakin mengalami kesulitan ekonomi, melainkan akan mengancam kelangsungan pendidikan mereka.

Pasalnya, kenaikan harga tersebut akan berimbas kepada kenaikan harga uang kuliah. “Naiknya harga BBM yang mencapai Rp Rp2.000 dari sebelumnya Rp 6.500/liter menjadi Rp 8.500/liter sangat berdampak besar. Bisa saja kuliah kami tidak selesai diakibatkan kebutuhan ekonomi semakin meningkat,” kata mahasiswa UMSU, Saddam, Rabu (19/11/2014).

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Kapasitas Jalan Provinsi di Toba Samosir, 3 Tersangka Ditahan

Ia juga menyayangkan sikapp pemerintahan Jokowi – JK yang mengambil kebijakan menaikkan harga BBM tanpa memikirkan rakyatnya.

“Bayangkan saja, BBM naik pasti semuanya pada naik, termasuk uang kuliah. Aku dikasih Rp 1.500.000 sebulan sama orang tuaku di Tanah Karo disana, mana cukup saat sekarang ini lagi. Semuanya disitu. Belum lagi uang kuliah bakalan naik, maulah tak tamat- tamat gini,” jelasnya.

Hal senada dikatakan, Umar mahasiswa dikampus yang sama. Ia mengatakan, kenaikan harga tersebut membuat kehidupann semakin berat. “Ini sangat mencekik. Kenaikan harga Rp2.000 buat rakyat kecil seperti saya itu berat,” jelasnya.

Baca Juga:  Hari ke 10 Operasi Patuh Toba 2024, Kejadian Laka Lantas dan Pelanggaran Menurun

Ia menilai Presiden Jokowi juga telah berbohong. Sebab, saat kampanye lalu Jokowi selalu menyebut dirinya adalah wong cilik dan akan selalu berpihak pada rakyat kecil. “Katanya wong cilik, bohong semua,” ungkapnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.