Belajar Tatap Muka Dimulai, Disdik Medan Awasi Pedagang di Luar Sekolah

MEDAN, KabarMedan.com | Meskipun prosedur dilaksanakannya proses Pemberlajaran Tatap Muka (PTM) melarang kantin sekolah untuk buka, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Topan Ginting mewanti-wanti keramaian anak-anak saat jajan di luar sekolah.

Ia pun menegaskan kepada pihak sekolah untuk tetap mengawasi dengan ketat para siswa agar tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Kita sudah sepakat tidak ada jam istirahat dalam masa PTM ini, jadi nanti kalau ternyata ada keramaian, di pedagang luar sekolah, nanti akan saya evaluasi,” ujar Topan, Senin (1/11/2021).

Topan mengatakan dirinya juga telah berkoordinasi dengan Satgas Kecamatan dan Satgas Kelurahan untuk pemantauan.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Layani 2,4 Juta Penumpang Selama 2024

“Hari ini saya berkoordinasi dengan Kabag untuk menyurati Satgas Kecamatan serta Kelurahan untuk memantau sekolah-sekolah,” tuturnya.

Kota Medan akhirnya menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Per hari ini, Senin (1/11/2021), sebanyak 381 Sekolah Dasar menggelar PTM dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Sesuai arahan Bapak Wali Kota Medan, Bobby Nasution hari ini sebanyak 381 SD sudah menggelar PTM terbatas,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Topan Ginting.

Topan mengatakan proses PTM terbatas yang dimulai hanya diperbolehkan untuk siswa kelas 4, 5 dan 6 SD. Sementara untuk kelas 1, 2 dan 3 masih melakukan pembelajaran secara daring.

Baca Juga:  Erlizar Rusli : Pj Gubernur Aceh Tak Berwenang Seleksi Kepala BPMA

Pada PTM tersebut, ungkap Topan, dilakukan dengan jumlah siswa yang terbatas di setiap ruang kelas dan dengan durasi waktu dua jam.

“Di sekolah dasar diisi delapan orang per kelas dan waktunya hanya dua jam,” tuturnya.

Ia menegaskan pada PTM ini tidak diperbolehkan ada kantin yang buka. Begitu pun seluruh kepala sekolah telah diminta untuk menerapkan standar operasional yang telah ditetapkan agar tidak terjadi klaster Covid-19 di dunia pendidikan. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.