BI: Inflasi Sumatera Utara Pasca Lebaran Terkendali

Ilustrasi

MEDAN, KabarMedan.com | Realisasi inflasi Sumatera Utara bulan Juli 2016 tercatat 0,18% (mtm) lebih rendah dari nasional 0,69% (mtm). Realisasi ini bahkan merupakan capaian inflasi bulan Juli terendah dalam 10 tahun terakhir. Rendahnya capaian inflasi pada bulan Juli terutama disumbang oleh inflasi Kota Medan yang hanya mencapai 0,07% (mtm). Meski relatif rendah, inflasi tahun kalender Sumut hingga Juli 2016 telah mencapai 2,23% (ytd), masih lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun kalender nasional yang tercatat 1,76% (ytd).

“Secara spasial, inflasi terkendali terjadi pada keseluruhan kota di Sumut dengan inflasi tertinggi terjadi di kota Padangsidimpuan 1,57% (mtm). Tingginya disparitas inflasi antar kota IHK di Sumatera Utara, mengindikasikan semakin mendesaknya intensifikasi perdagangan antar wilayah yang kesuksesannya tidak lepas dari kapabilitas infrastruktur yang memadai,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Harreis Meirizal, Selasa (2/8/2016).

Menurut Harreis, inflasi Sumatera Utara yang terkendali terutama didorong oleh sektor bahan makanan yang justru mengalami deflasi mencapai -1,42%. Intensifnya program kerja TPID Provinsi Sumatera Utara berkontribusi besar pada penurunan harga bahan pangan. Selain itu, perilaku konsumsi masyarakat untuk meningkatkan persediaan sebelum periode lebaran mendorong rendahnya permintaan masyarakat pada bulan Juli 2016.

“Dengan demikian, inflasi kelompok Volatile Foods pada periode laporan justru mengalami deflasi sebesar -1,23% (mtm) atau 2,68% (yoy). Penurunan tekanan inflasi terutama terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan dan sayur-sayuran. Pada periode laporan, komoditas cabai merah mengalami penurunan yang cukup signifikan sehingga menyumbang deflasi sebesar -0,21% (mtm),” paparnya.

Baca Halaman Selanjutnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.