KABAR MEDAN | Tingkat keyakinan konsumen terhadap perekonomian kota Medan masih berada di level optimis pada bulan Juli walaupunterdapat sedikit penurunan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Nilai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juli tercatat sebesar 128,10. Nilai tersebut melemah 9,02 poin bila dibandingkan dengan nilai IKK bulan Juni yang tercatat sebesar 137,11. Menurunnya IKK bersumber dari penurunan 2 (dua) komponen pembentuk IKK yakni Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) maupun Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Difi A. Johansyah.
Ia menambahkan, pada level yang tetap optimis, IKE turun 11,71 poin dari 132,45 pada bulan sebelumnya menjadi 120,74 pada bulan laporan. Optimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja menurun 8,3 poin yang selanjutnya mempengaruhi optimisme terhadap daya beli di bulan Juli yang turut menurun 19,8 poin.
“Meski pendapatan masyarakat khususnya yang berpendapatan tetap mengalami kenaikan dengan adanya Tunjangan Hari Raya Idul Fitri, hal tersebut tidak serta merta meningkatkan daya beli konsumen,” katanya.
Menurutnya, hal ini terutama dikarenakan tingginya beban masyarakat akibat beberapa momentum yang bertepatan di bulan Juli antara lain Puasa dan Lebaran, pembayaran tahun ajaran baru dan liburan sekolah ditambah kenaikan harga akibat peningkatan inflasi di saat Puasa dan Lebaran.
Hal tersebut membuat masyarakat harus pintar membagi kantong pengeluarannya. Kondisi tersebut tergambar pada kecenderungan konsumen dalam melakukan konsumsi barang tahan lama. Indeks konsumsi barang tahan lama menurun 12,8 poin.
Sementara itu, nilai IEK menurun 6,63 poin dari 141,78 pada bulan sebelumnya menjadi 135,45 pada bulan Juli 2014. Menurunnya nilai IEK terutamadisebabkan menurunnya persepsi positif konsumen terhadap kegiatan usaha 6 (enam) bulan yang akan datang. Indeks Kegiatan Usaha 6 (enam) bulan yad menurun 47,8 poin dari 147,62 menjadi 138,1 pada bulan Juli. Penurunan optimisme kegiatan dunia usaha kemudian diiringi dengan menurunnya optimisme akan ekspektasi penghasilan maupun ketersediaan lapangan kerja 6 (enam) bulan.
“Namun, secara keseluruhan konsumen masih berkeyakinan kondisi ekonomi ke depan tetap baik dan kondusif, yang tercermin dari nilai seluruh komponen IEK yang masih berada di level optimis,” ujar Difi.
Selanjutnya, pada bulan Juli konsumen tetap berkeyakinan bahwa akan terjadi kenaikan harga untuk periode 3 bulan mendatang, namun tingkat keyakinan tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pencapaian inflasi bulanan yang relatif lebih rendah pada beberapa bulan yang lalu dibandingkan dengan inflasi di periode bulan yang sama di tahun sebelumnya membuat konsumen lebih yakin bahwa akan tercapainya kestabilan harga untuk beberapa bulan ke depan. [KM-01]