Bobby Nasution: Perlunya Literasi Digital Untuk Menekan Penyebaran Radikalisme

MEDAN, KabarMedan.com | Debat putaran terakhir yang diselenggarakan oleh KPU Kota Medan disiarkan langsung dari Mahogany Grand Ballroom Grand City Hall Medan. Seperti biasa, debat dipandu oleh dua moderator, disaksikan oleh pihak KPU dan Bawaslu Kota Medan, dan dihadiri oleh kedua pasangan calon yaitu Akhyar Nasution – Salman Alfarisi dan Bobby Nasution – Aulia Rachman.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), penyebaran paham radikal saat ini menyasar kalangan milenial, antara lain melalui media sosial. Menanggapi hal tersebut Bobby mengatakan bahwa apa yang perlu diperhatikan lebih dasar adalah kesadaran pengguna tekonologi terhadap bahaya internet negatif.

“Kemajuan teknologi memang tidak bisa kita hambat salah satunya adalah teknologi internet, media sosial yang berkembang dengan pesat. Kemauan teknologi membawa dua sisi, sisi positif dan sisi negatif. Bagaimana kedepannya efek dari sisi negatif media sosial hari ini adalah tentang radikal. Perkembangan radikal yang apabila tidak dikontrol, ini bisa membahayakan keutuhan bangsa NKRI,” ujar Bobby.

Ia juga mengatakan bahwa Kota Medan masih minim wilayah yang memiliki jaringan wifi, dan hal tersebut diperlukan sebagai awal perubahan untuk menunjang pemberian pemahaman yang diberikan.

“Yang akan kami lakukan adalah bagaimana memberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial dan internet secara positif. Akan kita kembangkan, mulai dari mengenalkannya, yang hari ini belum ada di Kota Medan. Bagaimana penggunaan internet belum masih dikenalkan. Wifi di setiap ruang terbuka hijau, di taman-taman kota belum ada. Ini harus pertama kali kita kenalkan internetnya. Baru masuk tentang bahayanya internet negatif,” katanya.

Calon Wali Kota nomor urut dua tersebut juga menekankan literasi digital di era perkembangan industri teknologi seperti saat ini.

“Kami tekankan tentang literasi digital. Masuk ke ranah pendidikan, pendidikan muatan lokal kita masukkan ke sana. Karena hari ini zamannya revolusi industri 4.0 dan ini sangat penting, digitalisasi, online, dan harus kita tekankan tentang bahayanya internet negatif bisa memecah belah bangsa,” imbuhnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.