[CEK FAKTA] Gubernur Sumut Ancam Sumpal Mulut Polisi dengan Granat Hoaks

Ilustrasi

MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dikabarkan mengancam menyumbat mulut anggota polisi dengan granat, saat mengamankan peserta malam takbiran Idul Fitri di Kota Medan, pada Selasa (4/6/2019).

Informasi itu beredar di salah satu media online yang memuat judul “Warga Takbiran di Usir Polisi, Gubernur Sumut Marah Besar: Kau Larang Lah, Kusumbat Mulutmu Pakai Granat”. Dalam media online lainnya membuat judul “Gubernur Sumut Ancam Sumpal Mulut Polisi dengan Granat”.

Dalam berita disebutkan, bahwa peserta takbiran yang sedang beristirahat di pinggir jalan seputaran Lapangan Merdeka Medan diusir polisi.

Edy Rahmayadi yang kebetulan melintas, langsung menghampiri. Ia disebut marah-marah kepada polisi.

“Apa hak kau melarang rakyat takbiran keliling di kota ini. Ini rakyatku. Kau larang lah, aku sumbat granat mulut kau,” kata Edy di berita tersebut.

Namun, Pemprov Sumut membantah isu yang beredar di media online dan viral di media sosial tersebut. Pelaksana tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemerintah Sumatera Utara, Fitriyus mengatakan, bahwa berita yang beredar tersebut adalah bohong (hoaks).

“Saya sudah tanyakan kepada Gubernur. Berita itu tidak benar,” kata Fitriyus, Minggu (9/6/2019).

Fitrius menyatakan, bantahan atas berita itu telah disampaikan melalui akun instagram @humassumut. Ia juga meminta agar berita itu tidak dipercaya.

“Tolong berhenti untuk menyebarkan, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.” jelasnya.

Dia mengaku, Pemprov Sumatera Utara sendiri belum berpikir menempuh jalur hukum kepada pengelola situs media online yang melakukan pemberitaan bohong (hoaks) tersebut.

“Belum berpikir ke arah sana. Nanti melihat perkembangannya,” tambahnya.

Sementara itu, Edy Rahmayadi yang dihubungi melalui WhatsApp tidak menjawab pertanyaan , untuk meminta penjelasan mengenai peristiwa yang sebenarnya di malam takbiran itu. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.