Demo Orang Tua Murid: Cukup Corona yang Bikin Susah, PPDB Jangan!

Ratusan pendemio dari Gerakan Emak dan Bapak Peduli Pendidikan dan Keadilan (Geprak) saat berujuk rasa di depan Balai Kota DKI. Foto: Suara.com

JAKARTA, KabarMedan.com | Massa yang tergabung dalam Gerakan Emak dan Bapak Peduli Pendidikan dan Keadilan (Geprak) mendatangi Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Mereka yang didominasi ibu-ibu memprotes sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.

Pantauan Suara.com-jaringan KabarMedan.com, para pendemo membawa berbagai perangkat aksi, mulai dari spanduk, pengeras suara dan kostum demo. Hampir seluruh spanduk menyatakan protes terhadap sistem PPDB sekarang ini.

Beberapa spanduk terlihat cukup unik, misalnya mengubah kepanjangan PPDB menjadi Penerimaan Peserta Didik Bangkotan atau orang yang sudah tua. Ada juga yang menyatakan PPDB sekarang ini menyulitkan seperti virus corona.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Subianto Umumkan Susunan Kabinet Merah Putih

“Cukup corona yang bikin susah, PPDB jangan,” tulis salah satu spanduk yang dibawa pengunjuk rasa.

Para pendemo juga terlihat mengenakan masker. Ada juga yang menggunakan pelindung wajah atau face shield.

Salah satu perwakilan Geprak, Agung Wibowo Hadi (46) mengatakan, Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI nomor 501 tahun 2020 yang mengatur seleksi penerimaan jalur zonasi berdasarkan usia tak adil. Ia mengaku, anaknya sudah terkena dampak dari aturan itu.

Menurutnya, jalur zonasi hanya mengacu pada jarak antara sekolah dengan rumah peserta didik. Namun dalam penerapannya, jarak warga yang satu Kelurahan disamakan seluruhnya.

“Alasannya Disdik tidak bisa mengukur jarak rumah ke sekolah secara rinci,” katanya.

Baca Juga:  Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Resmi Dilantik Sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Padahal, rumahnya disebutnya hanya berjarak sekitar 75 meter ke sekolah. Namun anaknya justru kalah saing dengan rumah yang lebih jauh tapi memiliki usia lebih tua.

“Sekarang jadinya main tua-tuaan. Padahal rumah saya cuma 75 meter jaraknya,” pungkasnya.

Para orang tua murid ini meminta agar aturan penggunaan usia dihapuskan dan diganti dengan nilai akademik.

Mereka melakukan aksi demi bertemu dengan Anies untuk bisa mengubah aturan dengan segera sebelum masa PPDB berakhir. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.