Diduga Aniaya Anak di Bawah Umur, Oknum Pegawai Rutan di Madina Ditangkap

MANDAILING NATAL, KabarMedan.com | Diduga menganiaya anak di bawah umur, seorang oknum pegawai rumah tahanan di Mandailing Natal ditangkap oleh personel Polsek Natal. Oknum tersebut kini masih dalam pemeriksaan. Diketahui, korban berinisal SR (14) merupakan seorang santri Pondok Pesantren Musthafawiyah.

Kepada wartawan, Kapolsek Natal AKP P Simatupang membenarkan oknum pegawai Rutan Natal, DG sudah ditangkap. “Betul sudah diamankan. Kita amankan pada Senin (20/9/2021) malam. Sekarang masih dalam pemeriksaan kita, dan benar bahwa DG merupakan petugas Rutan Natal,” ujarnya, Selasa (21/9/2021).

Informasi yang diperoleh, peristiwa itu bermula saat korban sedang libur sekolah membawa sepeda motor ke bengkel. Tanpa sengaja kendaraan yang dibawa korban menyenggol mobil milik DG. Korban jatuh dan tersungkur ke jalan. Warga yang melihat membawanya ke rumah sakit dengan becak. Di tengah perjalanan DG menghentikan becak tersebut.

Baca Juga:  Heboh!!, Tulisan 'Tutup Galian C Ilegal di Lemba Sari' di Jalan Besar Kotarih - Galang Bikin Geger

SR dipaksa naik ke mobil DG lalu membawanya ke dekat sungai. Di lokasi tersebut DG diduga melakukan penganiayaan kepada SR hingga mengalami luka di bagian wajah. Warga mendatangi lokasi tersebut, dan tersangka DG langsung melarikan diri.

Atas kejadian ini, pihak korban telah membuat laporan ke Polsek Natal itu dengan nomor STPL/B14/IX/2021/PolsekNatal/Polres Madina/Polda Sumut.

Baca Juga:  300 ASN di Sergai Jalani Tes Urine, 7 Positif Narkoba

Akun Instagram @sumut.terkini, mengunggah sebuah video memperlihatkan sejumlah warga mendatangi Polsek Natal. Di video itu tertulis ‘Gegara Mobil Tersenggol, Oknum Sipir aniaya Anak di Bawah Umur, Rutan Kelas IIB Mandailing Natal Sumut Digeruduk Massa’.

Terdengar suara teriakan saat warga menggeruduk Polsek Natal. Terlihat juga di dalam video itu, korban dengan luka di bagian wajah, mobil dan foto diduga oknum tersebut mengenakan seragamnya. [KM-101]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.