MEDAN, KabarMedan.com | Gempa berkekuatan 6,5 SR yang melanda Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu (7/12/2016), tidak mengganggu operasional Pertamina di wilayah tersebut. Seluruh fasilitas Pertamina tidak mengalami kerusakan dan operasional berjalan normal.
Pertamina memiliki lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan satu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Aceh. Mereka telah melakukan pengecekan fasilitas pasca gempa. Hasilnya tidak ditemukan kerusakan di seluruh fasilitas tersebut.
“Hasil pendataan sementara di Pidie Jaya, ada tiga SPBU di wilayah itu yang terdampak gempa yaitu SPBU 14.241.413, 14.241.469 dan 14.241.483. Ketiga SPBU tersebut ditutup untuk dilakukan pengecekan aspek safety sebelum dapat dioperasikan kembali. Pengecekan menyeluruh dilakukan untuk memastikan SPBU dalam keadaan baik saat dioperasikan,” kata Area Manager Communication & Relations Sumbagut PT Pertamina (Persero), Fitri Erika.
Mengenai pasokan BBM di wilayah Aceh dan sekitarnya, kata Erika, saat ini BBM tersedia dalam jumlah yang cukup. Untuk Premium sebanyak 6.447 kilo liter dan Solar sebanyak 11.024 kilo liter. LPG juga tersedia dalam jumlah yang cukup dan pasokan akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pertamina telah menyiapkan satu unit mobil tangki mobile yang dilengkapi flow meter untuk pelayanan BBM ke masyarakat, sambil menunggu kelayakan operasional dari sisi safety untuk 3 SPBU yang terdampak gempa.
“Pelayanan BBM juga tetap dilakukan di dekat lokasi bencana, yaitu di 14.241.406 di Pidie dan 14.241.444 Bireuen sebagai back-up. Hari ini Posko Pertamina Peduli sudah berdiri di lokasi sekitar bencana untuk menyalurkan bantuan medis, makanan dan pakaian,” pungkasnya. [KM-03]