Ditembak Saat Ditangkap dan Meninggal, Keluarga Tersangka Tuntut Keadilan dan Bukti Kepolisian

MEDAN, KabarMedan.com | Pihak keluarga Riswanto yang disebut sebagai tersangka pencurian menuntut keadilan atas kematiannya yang janggal. Hal tersebut disampaikan oleh adik kandungnya bernama Irwansyah.

Sebelumnya, warga Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai tersebut ditangkap atas dugaan pencurian di sebuah gudang besi.

Irwan sendiri mengaku dirinya dan keluarga sempat tidak mendapat kabar apapun dari keberadaan Riswanto selama tiga hari. Setelah itu, pihaknya mengetahui bahwa Riswanto tengah berada di Rumah Sakit Bhayangkara dengan kondisi kaki kanan tertembak.

“Saat itu abang saya sudah berada di rumah sakit dan harus dioperasi dengan biaya 25 juta. Kami nggak ada biaya untuk melakukan operasi itu,” tuturnya, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Setelah itu, Riswanto dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik dan baru akan menjalani operasi dengan pembiayaan ditanggung pihak kepolisian.

“Di sana (Rumah Sakit Adam Malik) kira-kira seminggu. Terus, tanggal 16 September kemarin itu abang saya meninggal karena kehabisa darah, HB nya rendah gitu. Belum, belum dioperasi,” ujar Irwansyah.

Namun Irwansyah menemukan kaki Riswanto ternyata dalam keadaan patah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil ronsen yang dilakukan.

Baca Juga:  Warga Dusun Lembah Sari Tuntut Penutupan Galian C Ilegal di DAS Sungai Ular

Selain itu, pihak keluarga juga mempertanyakan kejelasan kasus dari Riswanto dan alasan tembakan yang ia terima. Menurut Irwansyah kepolisian bersikeras mengatakan bahwa Riswanto melakukan pencurian.

“Kami meminta bukti CCTVnya saat abang kami terekam mencuri, tapi sampai saat ini tidak ditunjukkan pada kami,” katanya.

Irwansyah menyebut pihak keluarga juga terpaksa harus menerima uang santunan yang diberikan kepolisian, karena jika tidak jasad Riswanto ditahan oleh pihak rumah sakit dan petugas polisi. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.