DPF Gelar Seminar Peranan TIK Dalam Kurikulum 2013 Menuju MEA 2015 Teknologi

KABAR MEDAN | Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sangat pesat perkembangannya. Kehadirannya tak bisa dicegah dan hampir memasuki setiap sendi kehidupan. Hadirnya gadget seperti smartphone/ tablet yang murah, koneksi internet yang hampir merambah seluruh pelosok Indonesia dan ditambah banyaknya sosial media yang bertebaran seakan membuktikan kalau TIK sudah banyak diaplikasikan.

Kini , hampir setiap masyarakat baik di desa ataupun kota sudah tidak mengenal batasan untuk terlibat dalam pemanfaatan TIK. Bahkan TIK memiliki peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran seperti kurikulum 2013 yang mengharuskan pendidik untuk mengenalkan scientific approach kepada anak didiknya, selain itu kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN yang tinggal menghitung bulan seakan menjadi tantangan tersendiri utuk masyarakat Indonesia apakah bisa ikut bersaing secara global. Menanggapi berbagai tantangan ini, Djalaluddin Pane Foundation (DPF) hadir dan berusaha mengedukasi ratusan guru dan mahasiswa dalam seminar yang bertema “Peranan TIK dalam Kurikulum 2013 Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015″.

Bertempat di Aula Universitas Labuhanbatu Kota Pinang, seminar ini menghadirkan pemateri Laila Sari S.Psi, M.Pd selaku praktisi pendidikan Sumatera Utara, Nugraha Ramadhan selaku Direktur PT. Radiks Sejahtera Mulia Abadi dan Hendra Yudha selaku Direktur Djalaluddin Pane Foundation (DPF) turut dihadiri pula oleh bapak Ngampuni selaku Dewan pendidikan Labuhanbatu .

Laila Sari dalam penyampaian materinya mengungkapkan bahwa para guru jangan berparadigma yang salah tentang TIK. ”Memang dalam kurikulum 2013 pelajaran TIK dihapus, tetapi justru TIK nya tetap ada bahkan memainkan peranan yang penting dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Beliau menambahkan kalau kurikulum 2013 sendiri menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dimana peserta didik dipancing untuk aktif bertanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar dan mencipta. Oleh karena itu beliau mencontohkan kalau TIK bisa membantu guru dalam membuat bahan-bahan pelajaran agar lebih menarik dan kreatif sehingga mudah diserap oleh peserta didik seperti dengan menggunakan video, gambar, ataupun slide power point, bahkan bisa juga mengintegrasikan bahan ajar ke sosial media seperti dengan menggunakan fanpage.

Sementara itu, Nugraha Ramadhan dalam penyampaian materinya mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa.”Cina India dan Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan masuk dalam organisasi G20. Saat ini Indonesia mendapat peringkat ke 16 dan kedepan ditargetkan mencapai peringkat ketujuh. Oleh karena itu Indonesia selalu menjadi sorotan dunia,” Jelasnya.

Beliau juga menambahkan kalau sangat dimungkinkan masyarakat ASEAN akan terbentuk seperti masyarakat Uni Eropa yang sebelumnya telah terbentuk pada tahun 1992. “Maka kedepan sangat dimungkinkan masyarakat ASEAN bisa punya persaingan, perdagangan dan mata uang sendiri.” Oleh karena itu masyarakat Indonesia diharapakan bisa meningkatkan skill dan kualitasnya, karena persaingan global terkhusus antar masyarakat ASEAN sudah berada dihadapan mata. ”Kalau selama ini dokter, pengacara, guru masih banyak yang dari lokal, bisa jadi nanti kedepan dokter luar akan buka praktek di Indonesia, pengacara luar akan menjajakan jasanya, dan guru dari luar akan mengajar di Indonesia,” jelas pemateri yang biasa di sapa Mas Idhan ini.

Hendra Yudha, sebagai pemateri ketiga menyampaikan kalau Djalaluddin Pane Foundation (DPF) sebagai lembaga nirlaba yang didedikasikan untuk masyarakat Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan program-program berkualitas demi menciptakan masyarakat pembelajar berbasis TIK dan Nurani Ihsani.

DPF sendiri sejak tahun 2011 hingga sekarang sudah menyenggarakan program andalan yang diberi nama Teacher Competency Development Program (TCDP). Program ini didesain khusus untuk menciptakan masyarakat pembelajar dikalangan guru SMA/MA sederajat dalam hal pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Melaui kegiatan-kegiatan yang saling terintegrasi baik itu seminar, pelatihan, pendampingan dan kontes, diharapkan guru-guru dari berbagai sekolah di sebuah kabupaten dapat meningkatkan kompetisinya. “Untuk itu, pada tahun 2015 mendatang akan ada proses pemilihan 3 sekolah yang memenuhi kriteria di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang akan dibina dan diberikan fasilitas pendidikan berbasis TIK dan nurani Ihsani selama satu tahun kedepan,” jelasnya.

Terselenggaranya seminar ini mendapat apresiasi dari para guru, salah satunya diungkapkan oleh bapak Saepullah dari sekolah YPP Ridho Allah Perlabian. “Saya senang sekali bisa menghadiri acara yang diselengarakan ini. DPF benar-benar menginspirasi para guru di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Semoga DPF tidak pernah bosan untuk terus memacu para guru untuk lebih maju lagi terkhusus dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya.

Dalam acara yang tidak dipungut biaya ini, panitia juga membagikan boodybag yang berisi majalah, notes dan pulpen, serta sertifikat. Selain itu para peserta yang aktif bertanya diberi banyak door prize yang menarik dari panitia. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.