
MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengajak seluruh kalangan pengusaha untuk turut andil membangun Sumut terutama pengembangan kawasan Danau Toba.
Hal itu disampaikan Gubsu pada acara pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut, di rumah dinas Gubernur Sumut, Jl Sudirman Medan, Kamis (1/9/2016).
Hadir pada acara tersebut Ketua Umum DPP HIPMI Bahlil Lahadalia, Ketua BPD HIPMI Sumut Akbar Himawan Buchari, serta pengurus HIPMI se-Kabupaten/Kota.
Dalam kesempatan itu, Erry mengajak dunia usaha untuk mendukung pengembangan kawasan danau toba mengingat pemerintah pusat juga sangat mendukung. Hal itu dibuktikan dalam kunjungan Presiden Jokowi belum lama ini ke Sumut khususnya Danau Toba.
“Di sana Presiden bermalam selama 4 hari dan selama itu beliau melihat Danau Toba berpotensi menjadi tujuan wisata yang tak kalah dengan daerah wisata lainnya di tanah air. Danau Toba termasuk 10 tujuan wisata Indonesia,” ujar Erry.
Erry juga mengatakan saat ini kesempatan bagi para pengusaha lokal untuk menjadi investor dan terlibat dalam pembangunan kawasan Danau Toba.
“Disinilah peran para pengusaha khususnya kalangan pengusaha muda untuk maju membangun daerah ini. Misalnya membangun faslitas hotel atau penginapan, karena untuk menunjang objek wisata pemerintah akan melakukan pembebasan lahan,” sebut Erry.
HIPMI menurut Erry, hadir untuk mendorong dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan para pemuda agar tidak tergantung pada pekerja di sektor formal.
“HIPMI justru harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan keluarga,” ujarnya.
Untuk itu, Erry yang merupakan mantan Ketua HIPMI Sumut merasa bangga dan memiliki harapan besar kepada pada anggota HIPMI untuk berkarya membangun Sumut.
“Event ini untuk menumbuhkan spirit wirausaha kepada kawula muda,” harap Erry.
Selain itu, Erry juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah telah melakukan terobosan-terobosan untuk dunia usaha yakni menghapus tentang perda perizinan yang selama ini menjadi hambatan untuk calon pengusaha membuka usahanya.
Selain itu Pemerintah juga menerapkan suku bunga yang relatif murah sekitar 9 persen untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR),mengingat selama ini para UKM dibebani bunga pinjaman 20 persen. Kendati demikian Indonesia menjadikan pajak sebagai sumber pendapatan negara.
Sementara itu, Ketua Umum DPP HIPMI Bahlil Lahadalia mengatakan, minimnya penghasilan atau pendapatan negara maka diterapkanlah pajak sebagai salah satu sumber penghasilan negara.
“Maka kalangan pengusaha kata Bahlil harus tetap optimis untuk mengembangkan usahanya agar pembangunan semakin maju,” pungkas Bahlil. [KM-01]