Haminjon dan Andaliman Ramaikan Geopark Kaldera Toba

Pendiri yayasan RE Foundation, RE Nainggolan (tengah), didampingi humas TobaPulp Juliandri Hutabarat (kiri), aktivis lingkungan Marandus Sirait (kedua dari kanan) dan masyarakat Lumban Julu melakukan penanaman haminjon di Taman Eden 100, sebagai bentuk upaya sosialisasi geopark kaldera Toba.

KABAR MEDAN | Tanaman haminjon (bahasa Batak: kemenyan) dan andaliman ikut meramaikan Geopark Nasional Kaldera Toba sebagai warisan dunia. Kedua tanaman tersebut merupakan vegetasi diantara tanaman yang tumbuh di Tapanuli, dan menjadi sumber tanaman kehidupan bagi mayarakat setempat sejak ribuan tahun yang lalu.

Haminjon dan andaliman adalah vegetasi yang habitatnya termasuk hutan alam di seputar kawasan kaldera Toba. Sejak ratusan tahun silam gota (getah)-nya diambil oleh leluhur bangso Batak, untuk kemudian diperdagangkan melalui toke (saudagar) lokal, dijadikan bahan baku berbagai jenis industri kosmetik. Sedangkan andaliman sejak masa lampau digunakan sebagai bahan rempah-rempah untuk penyedap makanan khas Toba.

Demikian dikatakan pendiri Yayasan R.E. Foundation, RE Nainggolan, dalam kegiatan penanaman bibit haminjon sekaligus sosialiasi bersama pemerintah, TobaPulp, masyarakat dan dunia pendidikan dalam mengenal Geopark Nasional Kaldera Toba, Jumat (19/12) di Taman Eden 100 Lumban Julu, Tobasamosir.

Menurutnya, geopark adalah kawasan yang memiliki arti sebagai suatu warisan geologi dan menjadi tempat untuk mengimplementasikan strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui struktur manajemen yang baik dan realistis. Sehingga didalam kerangka geopark tanaman kehidupan menjadi objek warisan dan pengetahuan masyarakat Tapanuli pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.

“Kita dari RE Foundation terus melakukan sosialiasi geopark kaldera Toba, karena geopark merupakan konsep yang dipromosikan oleh UNESCO pada tahun 2000 yang lalu. Konsep ini juga telah diterapkan di sejumlah negara di dunia. Tentunya pemahaman geopark harus sebagai fungsi dan implementasi berkaitan dengan bumi,” ungkap RE Nainggolan.

Pada intinya menurut RE, konsep dan program geopark kaldera Toba akan memberi peluang besar bagi penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dalam hal memberi keuntungan ekonomi secara nyata melalui dunia pariwisata dan budaya setempat. Karenanya diperlukan dukungan sosialisasi baik dari pemerintah, swasta maupun kalangan internasional.

“Memang harus ada dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta agar tujuan kaldera Toba juga dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Banyak yang kurang paham mengenai program ini namun bila sosialisasi ini berjalan dengan dukungan luas, saya yakin harapan geopark kaldera Toba sebagai warisan dunia dapat terwujud,” tuturnya.

Kegiatan sosialiasi geopark kaldera Toba di Taman Eden 100 didukung sepenuhnya oleh PT Toba Pulp Lestari, Tbk. Menurut Direktur Juanda Panjaitan tidak ada alasan bagi pihaknya untuk tidak mendukung sosialisasi geopark kaldera Toba. Sebab keberadaan perusahaan di Tapanuli juga merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari keberadaan kaldera Toba sebagai warisan dunia.

Itulah sebabnya industri pulp (bubur kertas) seperti TobaPulp di Parmaksian, Tobasamosir, juga menerapkan tanaman pokok HTI (Hutan Tanaman Industri) dengan prinsip lestari dan berkesinambungan (sustainable). Dimana perusahaan juga menerapkan prinsip manajemen baik untuk masyarakat, negara, dan baik untuk perusahaan.

“Sejak awal kita telah mendukung perjalanan geopark kaldera Toba yang diusung oleh RE Foundation, karena kami berfikir TobaPulp tidak terlepas dari rangkaian keberadaan kaldera Toba dengan wujud utamany Danau Toba yang masyhur. Sehingga ada kewajiban besar bagi siapapun untuk mendukung tecapainya tujuan geopark nasional,” ucap Juanda Panjaitan.

Sosialisasi mengenal geopark nasional kaldera Toba akan terus berlanjut, harapan dan tantangan besar bagi masyarakat Sumatera Utara dan Tapanuli pada umumnya adalah adanya dukungan dan jalinan komunikasi yang kuat dalam perwujudan sebagai warisan dunia. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.