Hari Cuci Tangan Sedunia Diperingati di Sumatera Utara

KABAR MEDAN | Hari Cuci Tangan Sedunia setiap tahun diperingati pada tanggal 15 Oktober. Hari Cuci Tangan merupakan kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi terkait, baik pemerintah maupun swasta untuk menyebarkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebagai upaya menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Tahun ini, peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia di Sumatera Utara akan dipusatkan di Kabupaten Deli Serdang. Meskipun demikian, daerah binaan yang lain tetap melaksanakan peringatan hari cuci tangan sedunia di daerahnya masing-masing bekerjasama dengan pemerintahan setempat karena ini merupakan puncak dari Gerakan 21 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Di Air Mengalir.

Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Lembaga Kemanusiaan, Heartindo, akan memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia di Sumatera Utara pada 31 Oktober 2014 di Sekolah Chandra Kusuma bersama 1.000 peserta dari 11 Sekolah Dasar dan 1 TK. Acara ini di hadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, Ketua TP PKK Provinsi dan kabupaten Deli Serdang, Dinas Kesehatan dan Pendidikan baik Provinsi maupun Kabupaten.

Kehadiran Gubernur setiap tahunnya pada perayaan Global Handwashing Day merupakan dukungannya untuk menggalakkan cuci tangan pakai sabun di air mengalir khususnya rakyat Sumatera Utara. Dalam acara ini Gubernur beserta jajarannya akan mengkampanyekan cuci tangan pakai sabun di air mengalir melalui pledging dan tanda tangan sebagai bentuk komitmen dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan di Sumatera Utara khusunya dan dunia pada umumnya.

“Diharapkan melalui peringatan Global Handwashing Day  ini dapat membantu anak Indonesia mencapai usia 5 tahun dan mari kita Selamatkan Jiwa Anak Indonesia dari 10 Kuman Penyebab Masalah Kesehatan Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun,” ujar Dede Hariani SKM, Project Manager dari HeartIndo kepada wartawan.

Dijelaskannya, kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang di seluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun. Di samping itu kampanye juga dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah.

Kegiatan cuci tangan pakai sabun di air mengalir sudah berjalan selama 4 tahun di Sumatera Utara, digalakkan oleh Heartindo bekerjasama dengan PT. Unilever, Tbk dan dukungan penuh dari brand Lifebuoy serta pemerintahan setempat. Setiap tahunnya, kampanye ini selalu diperingati bersama Pemerintahan Provinsi dan Kota/Kabupaten  juga sekolah-sekolah Dasar binaan Heartindo.

HeartIndo merupakan sebuah lembaga kemanusiaan yang menyediakan layanan profesional untuk sektor pelayanan kesehatan dan sosial yang terpusat pada pendidikan, kesehatan, administrasi, penelitian dan teknologi. HeartIndo yang berdiri sejak 2009 lalu sejak awal fokus melakukan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan kesehatan.

Tahun ini Heartindo memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Handwashing Day) di 2 provinsi yaitu Sumatera Utara dan Sumatera Barat, di mana sebelumnya sudah dilakukan pembinaan terhadap Sekolah Dasar yang ada di 7 Kab/kota melalui kegiatan Gerakan 21Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Di Air Mengalir.

Melalui Heartindo setiap tahunnya terjadi peningkatan daerah binaan, jika pada tahun pertama tahun 2011 hanya berjumlah 30 SD dan di 3 kab/kota saja, yaitu Medan, Binjai dan Deli Serdang, namun di tahun 2014, cakupan meningkat menjadi 7 kab/kota, yaitu Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Simalungun, Pak Pak Bharat dan Kota Padang Sumatera Barat. Dimana ada 500 Sekolah Dasar dan lebih dari 10.000 siswa/i telah dibina melalui kegiatan cuci tangan pakai sabun di air mengalir.

Sebagai informasi, angka tingkat kematian yang dirilis UNICEF pada September 2012 menunjukkan bahwa secara global sekitar 2.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap hari akibat penyakit diare. Dari jumlah tersebut sebagian besar – atau sekitar 1.800 anak per hari meninggal karena penyakit diare karena kurangnya air bersih, sanitasi dan kebersihan dasar.

Di Indonesia, penyakit diare bertanggung jawab untuk sekitar seperempat dari 130.000 kematian tahunan di antara anak balita. Hal ini mengancam kemajuan penting yang telah dicapai Indonesia dalam mengurangi separuh angka kematian anak selama 20 tahun terakhir. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.